Menteri Teten Targetkan 10 UKM Melantai di BEI Tahun Ini
Ini alasan Teten ingin UKM berani IPO di Bursa Efek Indonesia.
Kementerian Koperasi dan UKM terus menggalakkan dorongan kepada pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk mengambil langkah besar dengan memperluas sumber pendanaan melalui IPO (Initial Public Offering) dan memanfaatkan Pasar Modal.
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengatakan pihaknya menargetkan ada 10 UKM yang dapat melakukan IPO tahun ini. Untuk itu KemenKop dan UKM bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) berkomitmen untuk menggencarkan langkah sosialisasi untuk mendorong pelaku UKM melantai di Bursa.
"Kami bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) berupaya agar UKM lompat usahanya. Tidak terus-menerus kecil dan menengah," kata Teten dalam keterangannya, Kamis (18/7).
Tak hanya itu, Teten bilang saat ini sedang mencoba menawarkan berbagai solusi bagi pelaku UKM untuk melaksanakan IPO.
Salah satunya dengan membentuk holding usaha. Menurutnya IPO sangat penting dilakukan agar pelaku UKM dapat mengembangkan kapasitas usahanya menjadi usaha besar.
“Jadi usaha sejenis digabungkan supaya IPO sehingga ada akselerasi. Sesuai nama di Bursa kan ada Papan Akselerasi. Supaya cepat jangan sendiri-sendiri. Kita senangnya UKM itu berdampingan sehingga gabung dan melakukan IPO. Ini juga salah satu alternatif selain menggandeng investor,” jelas Teten.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman mengatakan bahwa sampai saat ini, sudah ada 44 perusahaan aset skala kecil dan menengah yang melantai di bursa melalui papan akselerasi.
Menurut Iman, perusahaan di Papan Akselerasi asetnya rata-rata mencapai di atas Rp10 miliar dan yang paling besar mencapai sekitar Rp250 miliar. Aset di bawah angka tersebut, pelaku UKM dapat memanfaatkan fasilitas Securities Crowdfunding untuk pembiayaan.