Menteri Trenggono: Sektor Kelautan dan Perikanan Bakal Jadi Lokomotif Ekonomi
Sektor kelautan dan perikanan dinilai memiliki potensi yang sangat besar, baik di sub-sektor perikanan tangkap maupun perikanan budidaya. Namun banyak tantangan yang harus dihadapi untuk mewujudkan hal tersebut.
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Sakti Wahyu Trenggono menyebut bahwa sektor kelautan dan perikanan berpeluang menjadi salah satu lokomotif perekonomian negara. Hal ini sampaikan dalam pidato mewakili wisudawan dalam pelantikan Profesi Insinyur di Universitas Gadjah Mada, Selasa (19/1).
Sektor kelautan dan perikanan dinilai memiliki potensi yang sangat besar, baik di sub-sektor perikanan tangkap maupun perikanan budidaya. Namun banyak tantangan yang harus dihadapi untuk mewujudkan hal tersebut.
-
Kapan Ganjar Pranowo berencana menerapkan KTP Sakti? Oleh karena itu, saat terpilih menjadi Presiden Ganjar langsung menerapkan KTP Sakti ini.“Sebenarnya awal dari KTP elektronik dibuat. Maka tugas kita dan saya mengkonsolidasikan agar rakyat jauh lebih mudah menggunakan identitas tunggalnya,” tutup Ganjar.
-
Bagaimana Kementan mewujudkan swasembada pangan? Upaya tersebut salah satunya akan diwujudkan melalui program food estate maupun solusi cepat yang dijalankan Kementan berupa pompanisasi dan optimalisasi lahan.
-
Siapa yang di-BKO-kan ke Kementan untuk memperkuat pangan? Terbukti kami di-BKO kan ke pertanian dengan terus turun ke lapangan
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Kapan Kementan menyelenggarakan Lomba Cipta Menu Berbahan Dasar Tepung Non Gandum? “Oleh karena itu, idealisme dengan rakitan Hari Proklamasi harus terimplementasi dengan langkah-langkah yang pasti bagi Kementerian Pertanian terhadap kesediaan pangan, khususnya pangan lokal kita harus dibangkitkan, pengganti pangan impor,” kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) usai membuka acara Lomba Cipta Menu Berbahan Dasar Tepung Non Gandum yang diselenggarakan di halaman Kantor Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Jakarta, Senin (14/8).
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
Oleh sebab itu, Trenggono mengajak para insinyur untuk berpartisipasi dalam memajukan sektor kelautan dan perikanan Indonesia. "Ini menjadi tantangan bagi kita ke depan sebagai insinyur agar bisa berbuat sesuatu untuk umat dan bangsa," ujar Menteri Trenggono dalam keterangan tertulis pada Selasa (19/1).
Diungkapkannya, tantangan tersebut untuk sub-sektor perikanan tangkap yakni proses produksi masih konvensional dan tradisional yang berimbas pada volume dan mutu produk perikanan belum optimal.
Dengan mengedepankan inovasi dan teknologi, produktivitas perikanan tangkap dan budidaya bisa optimal hasil dan kualitasnya. Sehingga kesejahteraan masyarakat ikut meningkat dan pendapatan negara juga bertambah. Selain itu, nelayan bisa lebih aman saat melaut, kelestarian lingkungan dan kedaulatan tetap terjaga.
"Dibutuhkan teknologi-teknologi yang hebat dan yang harus kita ciptakan, tidak boleh tergantung orang luar. Yang mampu memonitor kemana kapal kita, dimana sumber daya ikan yang bisa kita ambil untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat," jelas Trenggono.
Sementara tantangan di perikanan budidaya, yakni pengelolaan tambak masih didominasi cara konvensional. Padahal di sub-sektor ini banyak komoditas seperti udang, bandeng, sidat, dan lainnya yang semuanya memiliki nilai ekonomi tinggi.
Genjot Perikanan Budidaya
Dikatakannya, dalam rangka menjaga kelestarian sumber daya ikan ke depan, KKP akan menggenjot perikanan budidaya. Baik itu budidaya perikanan di laut, pantai, maupun daratan.
Perikanan budidaya menurutnya, juga menjadi solusi menciptakan lapangan kerja di masa pandemi sekaligus menjadi bagian dari program ketahanan pangan. Menurut Trenggono, KKP akan membangun sentra budidaya atau kampung budidaya perikanan di daerah, seperti Kampung Lele, Kampung Nila, dan Kampung Udang.
"Bagaimana di tengah situasi pandemi ini, ekonomi kita tetap bergerak, tetap bisa berjalan. Salah satu caranya dengan mengedepankan atau membangun perikanan budidaya. Menjadi salah satu hal penting dari sisi food security juga," tuturnya.
Pelaksanaan program-program kerja sektor kelautan dan perikanan ini, kata Trenggono, akan mengedepankan sinergi dan kolaborasi dengan semua pihak, termasuk di dalamnya perguruan tinggi.
"Mohon dukungan semua pihak, para insinyur untuk membantu saya di bidang ini. Mari kita bersama membangun sektor kelautan dan perikanan Indonesia yang berdaya saing, berdaulat, dan berkelanjutan serta ramah lingkungan," ungkapnya
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)