Meski ekonomi membaik, ketidakamanan kerja di Asean dinilai naik
Sebanyak 22,8 persen responden mengekspresikan kekhawatirannya akan masa depan atau keamanan pekerjaan mereka dalam enam bulan ke depan.
Ketidakamanan kerja (job insecurity) di Asean meningkat pada kuartal pertama tahun ini. Meskipun, di saat bersamaan, ekonomi di negara-negara di kawasan tersebut tengah membaik.
Demikian hasil Financial Times Confidential Research (FTCR), seperti dilaporkan Nikkei, kemarin.
-
Bagaimana cara ASEAN dan Tiongkok memperdalam kerja sama perdagangan dan ekonomi? Para menteri juga mencatat implementasi Program Kerja 2022-2026 untuk memperdalam kerja sama Perdagangan dan Ekonomi ASEAN China FTA, termasuk kerja sama finansial dan dukungan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ASEAN dan dukungan Tiongkok untuk promosi ekspor produk ASEAN.
-
Apa yang diusulkan oleh Kementan untuk memperkuat sektor pertanian di negara Asean? Indonesia sendiri mendorong semua negara Asean untuk meningkatkan teknologi pertanian digital, ekonomi sirkular, energi biomassa, pengurangan emisi gas rumah kaca dan pengendalian hama terpadu,
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana Indonesia berencana untuk berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Bangladesh? Dalam bidang energi dan infrastruktur, disampaikan pula terkait kesiapan Indonesia dalam berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Bangladesh melalui konsorsium proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
Survei dilakukan terhadap lima ribu orang tersebar di lima negara Asia Tenggara. Hasilnya, sebanyak 22,8 persen responden mengekspresikan kekhawatirannya akan masa depan atau keamanan pekerjaan mereka dalam enam bulan ke depan. Itu meningkat 2,5 poin persentase ketimbang hasil survei pada akhir April 2015.
Malaysia tercatat memiliki porsi ketidakamanan kerja tertinggi. Sebanyak 35,1 persen responden di negeri jiran tersebut cemas akan prospek pekerjaan mereka.
Tingkat pengangguran di Malaysia sekitar 3,5 persen, meskipun ekonomi tumbuh 4,5 persen (yoy) di kuartal empat 2016. Naik ketimbang pertumbuhan ekonomi di kuartal dua, sebesar 4 persen.
Bandingkan dengan Desember 2014. Kala itu, ekonomi Malaysia melambat, namun tingkat pengangguran hanya 3 persen.
Selain job insecurity, Malaysia juga mengalami penurunan optimisme dalam hal penaikan upah dan penciptaan lapangan kerja. Sebanyak 74,5persen pencari kerja di sana mengaku kesulitan mendapatkan mata pencahariaan, lebih tinggi ketimbang Indonesia (59,7 persen), Thailand (59,5 persen), Vietnam (49,6 persen) dan Filipina (48 persen). Di Asean, jumlah pencari kerja yang kesulitan mendapatkan pekerjaan meningkat 4,5 poin persentase menjadi 59,6 persen.
Terkait penaikan upah, hanya 57,5 persen responden di Malaysia mengharapkan hal tersebutterjadi tahun ini. Sebanyak 10,6 responden di antaranya meramal upah bakal naik lebih dari 10 persen. Secara keseluruhan, sebanyak 67,9 persen responden di Asean mengangankan penaikan upah.
(mdk/yud)