Meski RI kaya hasil laut, perbankan masih takut salurkan kredit
Penyaluran kredit maritim dan perikanan baru sebesar Rp 61,9 triliun, sepanjang 2017
Indonesia dikenal memiliki kekayaan laut dengan nilai ekonomi tinggi. Ironisnya, kredit perbankan untuk sektor usaha maritim dan perikanan masih terbilang rendah.
Tercatat, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penyaluran kredit maritim dan perikanan baru sebesar Rp 61,9 triliun, sepanjang 2017. Itu setara 1,24 persen dari target penyaluran kredit perbankan tahun ini, sebesar Rp 4.995 triliun.
-
Bagaimana OJK mendorong pengembangan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis; Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
-
Apa yang ingin dicapai OJK dari pengembangan perbankan syariah? Bank syariah saat ini sedang kita coba arahkan untuk memberikan alternatif produkproduk perbankan syariah yang bukan merupakan bayangan dari produk-produk yang sudah ada di perbankan konvensional,” kata Dian.
-
Kenapa OJK mengupayakan perluasan akses keuangan di Jawa Tengah? Otoritas Jasa Keuangan bersama seluruh pemangku kepentingan terus memperluas akses keuangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah.
-
Kenapa OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah? OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah dengan memanfaatkan keunikan dan kekhasannya yang memiliki keunggulan dibanding produk bank konvensional. Keunggulan itu perlu dimaksimalkan agar perbankan syariah dapat memberikan dampak positif pada masyarakat dan perekonomian nasional.
-
Kenapa OJK mengimbau masyarakat waspada terhadap penipuan keuangan? Masyarakat Indonesia diimbau agar selalu waspada terhadap modus penipuan layanan di sektor jasa keuangan. Pasalnya sudah terjadi penipuan yang merugikan banyak korban.
-
Bagaimana OJK mendorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? OJK telah meminta agar Industri Jasa Keuangan terus memperkuat governansi antara lain dengan penerapan manajemen risiko dan manajemen anti-fraud serta penyuapan.
Guna menggenjot kredit di sektor tersebut, OJK pun menggandeng Kementerian Kelautan dan Perikanan membuat program Jaring (Jangkau, Sinergi dan Guidelines). Ini bertujuan memudahkan penyaluran pembiayaan atau kredit untuk nelayan.
Sayang, sejauh ini, hanya 47 dari 118 bank berminat terlibat. Ini lantaran mayoritas bank masih menganggap sektor maritim dan kelautan memilik risiko tinggi.
"OJK meluncurkan buku sebagai panduan untuk bank dan asuransi agar yakin untuk masuk ke sektor perikanan," kata Direktur Pengawasan Bank Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Irnal Fiscallutfi, Jakarta, Kamis (18/5).
Seiring itu, Irnal berharap penyaluran kredit ke sektor prioritas pemerintahan Jokowi tersebut bisa membesar.
"Total kira-kira kredit untuk rakyat 2017 yang akan digulirkan Rp 106,4 triliun, 40 persen harus disalurkan ke pertanian dan perikanan," katanya.
"Kalau pun masuk ke sektor lain, haruslah yang berkaitan."
(mdk/yud)