Meski tetap utang, Jokowi sebut masih banyak solusi buat ekonomi
"Utang kita Rp 2600 triliun. Masih gede."
Presiden Joko Widodo kembali menyuarakan perlunya reformasi di lembaga multilateral, seperti Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), Bank Dunia, International Monetary Fund (IMF), dan Asian Development Bank (ADB).
"Kemarin saya omong, PBB perlu direformasi, kok berani betul? Lha wong perlu direformasi bener kok. Saya omong realitas," katanya saat groundbreaking pembangunan rumah susun sewa di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (29/4).
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Kenapa Jokowi memanggil Menaker Ida dan Kakak Cak Imin? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Apa yang ditekankan oleh Jokowi tentang UU Perampasan Aset? Jokowi menekankan pentingnya adanya undang-undang perampasan aset. Hal ini untuk memaksimalkan penyelamatan aset dan pengembalian uang negara. Hal itu diungkapkan Jokowi saat memberi pengarahan dalam Peringatan 22 Tahun Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/4). "Terakhir saya titip upayakan maksimal penyelamatan dan pengembalian uang negara sehingga perampasan aset menjadi penting untuk kita kawal bersama," ucap Jokowi.
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi di KTT ASEAN-India? "Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,"
-
Kapan Jokowi memakai Ageman Songkok Sikepan Ageng? Pada upacara peringatan HUT ke-78 RI, Presiden Jokowi tampil menggunakan pakaian adat.
Dia menambahkan, Bank Dunia, IMF, dan ADB bukan satu-satunya solusi menyelesaikan persoalan ekonomi dunia.
"Tidak. Banyak cara yang lain meski (Indonesia) masih utang di World Bank sama ADB," ungkapnya. "Utang kita Rp 2600 triliun. Masih gede. Baik utang bilateral ke negara-negara lain maupun utang ke World bank sama ADB."
Dia memandang utang bukan masalah. Sepanjang, dana hasil utangan dipergunakan untuk hal produktif, seperti pembangunan infrastruktur.
"Kita blak-blakan saja memang itu. Yang paling penting dihitung. Utang nggak apa-apa asal dipakai untuk produktifitas. Untuk bangun jalan boleh, jembatan boleh, perumahan boleh, pelabuhan, airport boleh. Tapi tidak untuk subsidi BBM. Keliru kalau itu," pungkasnya.