Minim sentimen, rupiah dibuka melemah 48 poin ke Rp 13.911 per USD
Mengutip Bloomberg nilai tukar bergerak di rentang Rp 13.860 per USD hingga Rp 13.924 per USD.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada pembukaan Selasa (26/1) dibuka Rp 13.911 per USD. Melemah 48 poin dibandingkan penutupan hari sebelumnya Rp 13.863 per USD.
Mengutip Bloomberg nilai tukar bergerak di rentang Rp 13.860 per USD hingga Rp 13.924 per USD.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Bagaimana cara Jepang mengelola keuangan di Indonesia? Gedung Departement of Finance dijadikan tempat untuk melakukan aktivitas keuangan sehari-hari. Gedung ini juga menjadi tempat pengelolaan keuangan dan pemutusan kebijakan ekonomi oleh Jepang.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Apa yang terjadi pada nilai tukar rupiah ketika Indonesia mengalami hiperinflasi di tahun 1963-1965? Di tahun 1963 hingga Soekarno lengser sebagai Presiden tahun 1965, Indonesia mengalami hiperinflasi sebesar 635 persen dengan nilai tukar rupiah saat itu berkisar Rp11 per USD1.
Analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan jelang pidato Mario Draghi selaku perwakilan dari Europe Central Bank (ECB), nampaknya para pelaku pasar masih melakukan aksi wait and see yang terlihat dimana beberapa mata uang dunia terlihat bergerak terbatas terhadap USD. Namun para investor kini berfokus pada pergerakan EURUSD yang dimana pada perdagangan kemarin melemah 0,22 persen.
Pelemahan yang terjadi pada euro tak lain ialah karena pelaku pasar masih menantikan pernyataan terkait rencana stimulus yang akan diberikan pada bulan Maret nanti jika memang direalisasikan. Jika stimulus tambahan tersebut nantinya diberikan maka jumlah uang beredar euro semakin banyak dan nilai mata uang daripada Euro semakin menurun.
Dampak inilah yang masih diperhatikan para investor, dimana jika USD berhasil menguat terhadap euro maka tidak menutup kemungkinan USD akan menguat terhadap beberapa mata uang lainnya di dunia. Selain itu, rencana The Fed untuk menaikan tingkat suku bunga secara bertahap di tahun ini makin mempertegas penguatan yang terjadi pada USD secara jangka pendek.
"Minimnya sentimen rupiah terhadap laju USD yang sedang dalam masa koreksi, membuat rupiah terkena dampak daripada pelemahan Euro meski pelemahan rupiah terbilang tipis, yakni hanya turun 0,13 persen di level Rp 13.863," ujarnya dalam riset harian.
Diperkirakan rupiah masih ada potensi pergerakan menguat di Support 13.950 serta Resisten 13.700. Tetap cermati sentimen yang ada terhadap laju rupiah.
(mdk/yud)