Miris, Ribuan Guru Lamar jadi CPNS Tapi Ogah Ditempatkan di Daerah Miskin
Sayangnya, formasi di daerah 3T masih banyak yang tidak terisi.
Sayangnya, formasi di daerah 3T masih banyak yang tidak terisi.
Miris, Ribuan Guru Lamar jadi CPNS Tapi Ogah Ditempatkan di Daerah Miskin
Miris, Ribuan Guru Lamar jadi CPNS Tapi Ogah Ditempatkan di Daerah Miskin
Pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi (PANRB) tengah menyiapkan beberapa skenario untuk insentif bagi guru di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Menteri PANRB, Abdullah Azwar Anas mengungkapkan tenaga pendidik di daerah 3T harus diberi perhatian khusus oleh pemerintah.
- Mahasiswi Lulusan Terbaik Ini Jadi Sorotan Gara-Gara Isi Pidatonya Saat Wisuda, Umumkan Rencana Nikah dengan Dosen
- Sosok Pria Ini Jadi KSAD Termuda di Usia 31 Tahun, Pernah Jadi Guru hingga Banting Setir di Dunia Militer
- Dicekoki Miras Campur Tolakangin Remaja 18 Tahun Jadi Korban Pemerkosaan
- Potret Miris Warga Trenggalek Terdampak Kemarau Panjang, Belasan Desa Krisis Air Bersih dan 32 Kali Kebakaran Hutan
Alasannya karena mereka melakukan pengabdian mendidik anak-anak di daerah yang aksesnya sulit dijangkau.
Ini pun sesuai dengan mandat Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait menyiapkan pengembangan insentif bagi guru di 3T.
"Soal penataan SDM sangat penting, karena pemerintah ingin Indonesia-Sentris ini bukan hanya pembangunan infrastrukturnya yang merata, tetapi juga pembangunan SDM-nya. Dan guru menjadi bagian penting pembangunan SDM agar merata di seluruh Indonesia,"
kata Anas dalam keterangannya, Selasa (28/11).
Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah telah membuka dan menyediakan formasi guru di daerah-daerah 3T. Sayangnya, formasi di daerah 3T masih banyak yang tidak terisi.
"Termasuk untuk seleksi 2023, saya cek di BKN, formasi guru di beberapa daerah seperti Maluku, Maluku Utara, NTT, Kalimantan Utara, Papua, Aceh, sangat minim pelamar dan bahkan sebagian tidak ada sama sekali," kata Anas.
Oleh karena itu pihaknya bersama Kementerian Pendidikan Budaya, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) telah menyiapkan sejumlah solusi untuk memudahkan pengisian talenta guru di daerah 3T.
Salah satunya dengan talenta yang telah mendapat beasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) akan ditempatkan di daerah 3T untuk jangka waktu tertentu.
"Ini tentu juga menjadi solusi, di samping tetap harus ada skema insentif yang adil, layak, dan kompetitif," kata Anas.
Perlu diketahui, pada pengadaan calon aparatur sipil negara (ASN) periode sebelumnya, formasi di daerah 3T yang tidak terisi, termasuk Guru.
Bahkan ada 100 ribu pelamar ASN guru tetapi tidak satu pun formasi di daerah 3T yang terisi.
"Alhamdulillah UU ASN yang baru telah disahkan, dan ini menjadi pintu untuk mobilitas talenta yang lebih mudah termasuk guna menggerakkan guru ke 3T," kata Anas.
Tak hanya insentif bagi guru di daerah 3T, dalam kesempatan yang sama, Menteri Kemendikbud Ristek, Nadiem Makarim mengatakan pemerintah juga akan memberikan reward atau penghargaan bagi guru-guru di daerah yang berkinerja baik.
Perhatian khusus ini disusun untuk mengedepankan prinsip Indonesia-sentris.
"Sehingga guru-guru terbaik tidak lagi terpusat di kota-kota besar, tetapi juga di daerah-daerah 3T. Guru diharapkan menjadi mesin pendorong agar daerah 3T ikut merasakan dampak pembangunan nasional,"
ucap Nadiem.