Misi OJK Tahun ini, Dorong Layanan Perbankan Hingga Asuransi Berbasis Teknologi
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso, akan mendorong digitalisasi produk dan layanan keuangan, serta pemanfaatan teknologi. Selain bermanfaat dalam penjualan, digitalisasi juga untuk mendukung kepatuhan regulasi.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso, akan mendorong digitalisasi produk dan layanan keuangan, serta pemanfaatan teknologi. Selain bermanfaat dalam penjualan, digitalisasi juga untuk mendukung kepatuhan regulasi.
Hal itu merupakan salah satu kebijakan strategis di 2020 yang dia paparkan dalam acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2020, di Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (16/1).
-
Bagaimana OJK mendorong pengembangan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis; Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
-
Apa yang ingin dicapai OJK dari pengembangan perbankan syariah? Bank syariah saat ini sedang kita coba arahkan untuk memberikan alternatif produkproduk perbankan syariah yang bukan merupakan bayangan dari produk-produk yang sudah ada di perbankan konvensional,” kata Dian.
-
Kenapa OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah? OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah dengan memanfaatkan keunikan dan kekhasannya yang memiliki keunggulan dibanding produk bank konvensional. Keunggulan itu perlu dimaksimalkan agar perbankan syariah dapat memberikan dampak positif pada masyarakat dan perekonomian nasional.
-
Kenapa OJK mengupayakan perluasan akses keuangan di Jawa Tengah? Otoritas Jasa Keuangan bersama seluruh pemangku kepentingan terus memperluas akses keuangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK meningkatkan sinergi dan kolaborasi untuk memperluas akses keuangan? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh pemangku kepentingan terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi memperluas akses keuangan di seluruh wilayah Indonesia dalam mendukung Pemerintah mencapai target Inklusi Keuangan sebesar 90 persen pada 2024.
"Untuk itu kita terus mendorong perkembangan adanya fintech, dan juga kita akan mempercepat jaringan, dan juga di perbankan pelayanan digital banking, open banking, asuransi, dan tentunya semua akan kami eksplore," ungkapnya.
Wimboh berencana segera mempercepat upaya digitalisasi di sektor jasa keuangan dengan mempermudah perizinan produk dan layanan keuangan berbasis digital.
"OJK akan menggunakan perizinan yang terintegrasi, dengan perbankan dan pemerintah lainnya, karena hal ini penting dan saling berkaitan," ujarnya.
Dorong Layanan Keuangan Jangkau UKM Hingga Anak-Anak
Selain itu, OJK juga akan mempercepat penyediaan akses keuangan masyarakat, serta meningkatkan perlindungan konsumen. OJK akan terus aktif mendorong layanan keuangan untuk masuk ke UMKM. Serta meningkatkan edukasi dan membuka akses layanan keuangan sejak usia dini.
OJK akan memberikan akses anak-anak sekolah terutama jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), untuk mempunyai tabungan digital. Pihaknya pun sudah bekerja sama dengan berbagai daerah untuk mengoptimalkan peran percepatan akses keuangan setiap daerah.
"Tentunya kita harapkan 2020 semua SMP akan mempunyai tabungan secara elektronik, dan kami akan memperkuat aspek perlindungan konsumen melalui peningkatan kualitas pengawasan market conduct," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)