Mobil Tangki Pertamina Ternyata Capai 3.200 Unit, Bagaimana Pemeliharaannya?
Mobil tangki yang dioperasikan di lingkungan PT Pertamina Patra Niaga memiliki beberapa merk.
Pengelolaan mobil tangki tidak hanya dikelola oleh PT Pertamina Patra Niaga namun dikelola juga oleh anak perusahaan, afiliasi, atau mitra transportir.
Mobil Tangki Pertamina Ternyata Capai 3.200 Unit, Bagaimana Pemeliharaannya?
PT Pertamina Patra Niaga berkolaborasi dengan PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) dalam mengelola sistem manajemen pemeliharaan (MMS) seluruh armada mobil tangki. Baik mobil tangki BBM, skid tank LPG, dan Bridger Avtur yang beroperasi di seluruh Indonesia. Direktur Rekayasa & Infrastruktur Darat PT Pertamina Patra Niaga, Eduward Adolof Kawi mengatakan, kerja sama yang dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU) ini diharapkan semakin memperkokoh sinergi antara PT Pertamina Patra Niaga dengan Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM), dealer atau distributor resmi dalam pengelolaan pemeliharaan mobil tangki.
- Pertamina: Distribusi BBM ke Jawa Timur Tak Terganggu Akibat Truk Tangki Terbakar di Tol Ngawi
- Pengendara Motor Alami Luka Berat usai Hantam Truk Tronton Parkir di Parungpanjang
- Pemudik Terjebak Macet di Tol Jakarta-Merak Tak Perlu Khawatir Kehabisan Bensin, Pertamina Siapkan Solusi Ini
- Pasca Gempa Tuban, Pertamina Pastikan Pasokan Energi Tetap Normal
"Mengingat mobil tangki yang dioperasikan di lingkungan PT Pertamina Patra Niaga memiliki beberapa merk, maka dengan kerja sama ini dapat mengkonsolidasikan kerja sama MMS dengan para ATPM khususnya dengan merekomendasikan agar pekerjaan perbaikan dan pemeliharaan mobil tangki sesuai brand-nya," ujar Eduward dikutip dari Antara, Rabu (16/8)
"Dengan semakin banyaknya mobil tangki (milik atau sewa) yang beroperasi, diharapkan keandalan dan utilisasi mobil tangki dapat terjaga baik dari aspek operasional maupun aspek keselamatan. Di sinilah kerja sama Maintenance Management System (MMS) dengan Hino menjadi salah satu prioritas kami untuk menjaga keandalan mobil tangki. Program MMS ini diharapkan juga bisa diimplementasikan oleh anak perusahaan, afiliasi, atau mitra transportir," tambah Eduward.
Sebagai program utama, MMS diharapkan mampu meningkatkan keandalan mobil tangki, menciptakan cost effectiveness, hingga meminimalisasi kegagalan operasi akibat kesalahan pemeliharaan mobil tangki.
Selain itu, MMS juga diharapkan dapat memperpanjang umur pakai kendaraan dengan cara mendeteksi mobil tangki yang memiliki titik kritis penggunaan (critical wear point) serta mampu mengurangi waktu yang terbuang akibat breakdown yang dialami mobil tangki.
Di tahun 2023, MMS akan diimplementasikan untuk mobil tangki yang dikelola PT Pertamina Patra Niaga terlebih dahulu di wilayah Jawa, Bali & Sumatera Bagian Selatan.
"Mulai Juni 2024, baru bergeser untuk mobil tangki yang dikelola oleh anak perusahaan, afiliasi, atau mitra transportir di wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua,” kata Eduward.
Chief Operating Officer HMSI, Santiko Wardoyo mengapresiasi Pertamina yang memberi kepercayaan kepada perusahaannya untuk bersama-sama mengoptimalkan safety awareness operasional mobil tangki yang menyalurkan bahan bakar minyak (BBM) hingga ke pelosok negeri.
"Sekitar 60 persen mobil yang dioperasikan oleh Pertamina merupakan merek Hino. Melalui program MMS, harapannya dapat memberikan aspek keselamatan mobil-mobil tangki yang dioperasikan PT Pertamina Patra Niaga. Kerja sama ini juga dapat meningkatkan efisiensi terkait dengan maintenance dan kedepannya kerja sama bisa dapat ditingkatkan sehingga meningkatkan mutual benefit antara Hino dan Pertamina," ujar Santiko.