Negara Maju Jor-joran Tarik Utang, Tak Pertimbangkan Kemampuan Bayar
Berbeda dengan banyak negara berkembang seperti Indonesia, negara maju biasanya melakukan penarikan utang tanpa mempertimbangkan kemampuan bayar.
Utang negara Amerika Serikat (AS) tercatat tembus Rp463.000 triliun pada Februari 2023. Besarnya utang ini membuat Amerika Serikat kembali terancam gagal bayar utang (defaut).
Ekonom Josua Pardede menyebut ancaman gagal bayar utang ini bukan yang pertama kali terjadi di Negeri Paman Sam itu. Sebelumnya pernah terjadi kondisi serupa pada AS.
-
Mengapa Amerika Serikat disebut sebagai negara serikat? Struktur pemerintahan AS adalah contoh federasi yang baik. Konstitusi AS menetapkan sistem federalisme di mana kekuasaan dibagi antara pemerintah pusat di Washington, DC, dan pemerintah dari 50 negara bagian.
-
Apa yang dimaksud dengan kata-kata diam dalam konteks ini? Kata-kata diam adalah salah satu cara yang efektif untuk menggambarkan bagaimana kita diam apa makna di balik diamnya kita.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Apa yang dimaksud dengan sinonim dalam Bahasa Inggris? Sinonim sendiri merupakan persamaan kata dengan arti yang serupa atau hampir sama.
-
Bagaimana Amerika Serikat berusaha mencampuri urusan dalam negeri China? Laporan yang diterbitkan pada Rabu waktu setempat itu menggambarkan China sebagai "rezim yang represif," dengan mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu.Dalam laporan tersebut juga menunjukkan peningkatan "anti-Semitisme" secara daring. "Ada hampir 200 juta penganut agama di China. Pemerintah China melindungi kebebasan beragama warga negara sesuai dengan hukum. Orang-orang dari semua kelompok etnis di China berhak sepenuhnya atas kebebasan beragama sebagaimana ditentukan oleh hukum," jelasnya.
-
Apa yang dilakukan Cinta Kuya di Amerika Serikat? Saat ini, Cinta Kuya sedang menempuh kuliah di Amerika Serikat. Ia telah berkembang menjadi seorang remaja yang cantik dan mandiri, dan juga memiliki seorang pacar bule.
"Kasus di Amerika Serikat ini bukan yang pertama kalinya, beberapa kali juga ini terjadi," kata Josua saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Kamis (11/5).
Berbeda dengan banyak negara berkembang seperti Indonesia, negara maju biasanya melakukan penarikan utang tanpa mempertimbangkan kemampuan bayar. Mereka berani menarik utang besar karena jika terjadi gagal bayar, langkah yang diambil tinggal meminta parlemen untuk menaikkan plafon utang.
“Negara maju kecenderungan kurang berhati-hati karena dia merasa kalau mau gagal bayar mengambil langkah lain dengan meminta Parlemen menaikkan plafon utang,” kata dia.
Sayangnya langkah ini tidak bisa menyelesaikan masalah. Solusi ini dianggap tidak tepat untuk jangka panjang. Akibatnya jumlah utang terus menumpuk. Bahkan mereka cenderung mengabaikan kesepakatan bersama terkait batas aman penarikan utang.
"Di negara maju ini ‘jor-joran’ dalam hal utang. Rasio utang negara maju biasanya di atas 100 persen (terhadap PDB)," kata Josua.
Padahal ada kesepakatan bersama yang menyatakan batas maksimal penarikan utang yakni 60 persen dari rasio Produk Domestik Bruto (PDB). Di atas rasio tersebut, muncul risiko utang tidak sehat. "Dulu ada perjanjian ukuran standarnya 60 persen dari PDB-nya. Kalau lebih dari itu, utang negara tersebut dianggap kurang sehat," kata dia.
Terlepas dari adanya perjanjian tersebut, pengelolaan utang negara kembali ke masing-masing pemerintah. Ada negara yang berpatokan dengan isi kesepakatan tersebut, tapi ada juga negara yang memiliki kebijakan lain.
"Jadi ini kalau masalah utang ini tergantung ke masing-masing kebijakan pemerintah," kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)