Nilai ekspor kulit dan barang jadi kulit RI tembus USD 162 juta
Industri kulit, barang jadi dan alas kaki tercatat tumbuh 7,41 persen di triwulan I-2017. Angka pertumbuhan ini lebih tinggi dibanding industri pengolahan non-migas yang hanya 4,71 persen.
Industri kulit, barang jadi dan alas kaki tercatat tumbuh 7,41 persen di triwulan I-2017. Angka pertumbuhan ini lebih tinggi dibanding industri pengolahan non-migas yang hanya 4,71 persen. Nilai ekspor industri kulit dan barang jadi kulit mencapai USD 162 juta dan menyerap 192.0000 tenaga kerja.
Dirjen Industri Kimia, Tekstil dan Aneka Kementerian Perindustrian, Achmad Sigit Dwiwahjono mengatakan, industri kulit merupakan industri strategis dan prioritas untuk dikembangkan sesuai dengan RIPIN 2015-2035.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Bagaimana pertumbuhan industri di Sidoarjo berkontribusi terhadap perekonomian daerah? Pertumbuhan industri di Sidoarjo telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian daerah dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
-
Mengapa industri tembakau dianggap vital bagi perekonomian Indonesia? Setidaknya dalam beberapa tahun terakhir, industri tembakau telah berkontribusi kepada penerimaan negara sebesar ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.
-
Apa yang mendorong pertumbuhan pesat industri game di Indonesia? Dengan semakin berkembangnya digitalisasi dan jumlah pemain game yang bertambah, serta dukungan dari ekosistem yang kuat, kedua industri ini diprediksi akan terus tumbuh dengan pesat.
-
Mengapa pembangunan IKN penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia? “Ibu Kota Nusantara diharapkan menjadi penggerak ekonomi Indonesia di masa depan, mendukung transformasi ekonomi nasional menuju visi Indonesia Emas 2045,” jelas Teni dalam sebuah sosialisasi.
-
Siapa saja yang berperan penting dalam keberhasilan transformasi industri di Indonesia? “Capaian transformasi industri saat ini merupakan hasil kerja banyak pihak yakni dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, akademisi, dan terutama dari para pelaku industri sendiri.
"Nilai ekspor kulit dan barang jadi kulit hingga triwulan I-2017 mencapai USD 162 juta dan menyerap tenaga kerja 192.000 orang," kata Sigit di Jakarta, Kamis (18/5).
Menurutnya, industri kulit nasional merupakan industri yang sangat potensial untuk dikembangkan karena kualitasnya sudah diakui dunia sebagai bahan baku barang jadi kulit dan alas kaki berkualitas tinggi. "Potensi pengembangan kulit juga sangat baik karena ekspor alas kaki yang cenderung meningkat setiap tahunnya."
Namun, meskipun demikian industri tersebut masih menghadapi masalah yakni kontinuitas pasokan bahan baku berupa kulit hewan baik dari dalam negeri maupun impor. Hal ini dikarenakan adanya kendala tata niaga impor, permasalahan limbah, keterbatasan SDM yang terampil, prosedur karantina serta kebijakan bea keluar ekspor kulit.
Sigit menyebutkan, setidaknya diperlukan beberapa insentif yang dinilai paling berpotensi mendongkrak pertumbuhan dan mengatasi permasalahan pada industri kulit dan barang jadi kulit.
"Misalnya menghilangkan prosedur karantina untuk kulit jadi, pengaturan ekspor kulit mentah sebagai bahan baku industri kulit yang berpihak kepada industri dalam negeri, menghapus regulasi impor dari semua negara tanpa mengurangi pencegahan masuknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan fasilitasi pengelolaan limbah industri kulit oleh pemerintah daerah dan pusat serta meningkatkan kemampuan SDM industri melalui pendidikan vokasi," ujar Sigit.
Sigit mengaku, insentif kebijakan tersebut tidak dapat diselesaikan sendiri oleh Kementerian Perindustrian. Oleh sebab itu diperlukan kerja sama dan koordinasi lintas sektor khususnya dari Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Asosiasi dan seluruh pelaku usaha industri kulit dan barang jadi kulit serta industri terkait lainnya.
Dalam acara pengukuhan pengurus Asosiasi Penyamak Kulit Indonesia (APKI) di Hotel Golden Boutique Jakarta, Sigit berharap da ide dan gagasan dari para peserta terkait langkah strategis yang dapat dilakukan guna mendorong kemajuan industri penyamak kulit, barang jadi kulit di Indonesia.
"Dengan masukan dari bapak/ibu sekalian semoga dapat tersusun road map serta langkah pengembangan industri yang komprehensif agar industri ini menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan menjadi negara eksportir kelas dunia," pungkasnya.
Baca juga:
Indonesia bakal pasok 4 juta ton per tahun kebutuhan nikel dunia
Ini penyebab mobil menteri RI 31 tabrakan beruntun di Sidoarjo
Mobil berpelat RI 31 kecelakaan di Sidoarjo, bodi belakang ringsek
Cara jitu Kemenperin genjot populasi industri kimia, tekstil & aneka