Nilai Tukar Rupiah Anjlok Dipicu Rekor Kasus Harian Positif Covid-19
Pada pukul 10.01 WIB, Rupiah melemah 21 poin atau 0,15 persen ke posisi Rp14.485 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.464 per USD.
Nilai tukar atau kurs Rupiah Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi terkoreksi seiring pertambahan kasus harian Covid-19 pada Selasa (13/7), yang kembali mencetak rekor lagi.
Pada pukul 10.01 WIB, Rupiah melemah 21 poin atau 0,15 persen ke posisi Rp14.485 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.464 per USD.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Kapan Indonesia mendevaluasi nilai tukar rupiah untuk pertama kalinya? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Bagaimana nilai IDR ditentukan? Perubahan nilai IDR dapat dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan politik, seperti inflasi, tingkat pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik, dan faktor-faktor global seperti kondisi pasar internasional.
"Nilai tukar Rupiah mungkin bisa berbalik melemah hari ini karena data indikator inflasi AS yang dirilis semalam menunjukkan kenaikan melebihi ekspektasi pasar sehingga mendorong penguatan dolar AS," kata pengamat pasar uang, Ariston Tjendra dikutip dari Antara di Jakarta, Rabu (14/7)
Semalam, indikator inflasi AS pada Juni dari data indeks harga konsumen AS menunjukkan kenaikan 5,4 persen (yoy). Angka itu lebih tinggi dari ekspektasi 4,9 persen dan jauh di atas target inflasi The Fed 2 persen.
"Ini membuka peluang bank sentral AS untuk mempertimbangkan kembali pengetatan moneter yang lebih cepat sehingga ini mendorong penguatan dolar AS," ujar Ariston.
Selain itu, faktor dari dalam negeri yaitu kenaikan kasus baru harian Covid-19 yang terus memecahkan rekor, juga menjadi tekanan untuk Rupiah.
"Kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia yang mendekati 50 ribu bisa membuka peluang pembatasan aktivitas ekonomi PPKM darurat diperpanjang. Ini tentu bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi Indonesia dan menjadi alasan pelemahan Rupiah," kata Ariston.
Perdagangan Kemarin
Pada Selasa kemarin, jumlah kasus baru Covid-19 mencetak rekor harian baru yaitu 47.899 kasus sehingga total kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Indonesia menjadi 2.615.529 kasus.
Ariston mengatakan, Rupiah hari ini berpotensi melemah ke arah Rp14.550 per USD dengan potensi support di kisaran Rp14.450 per USD.
Pada Selasa (13/7), Rupiah ditutup menguat 29 poin atau 0,2 persen ke posisi Rp14.464 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.493 per USD.