Nilai tukar Rupiah makin terpuruk hingga Rp 14.476 per USD
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), kurs beli Rupiah mencapai Rp 14.332 per USD, sedangkan kurs jual Rp 14.476 per USD. Angka ini meningkat dari posisi perdagangan kemarin, di mana kurs beli mencapai Rp 14.200 per USD, dan kurs jual mencapai Rp 14.342 per USD.
Nilai tukar (kurs) Rupiah semakin melemah hari ini, Jumat (29/6). Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), kurs beli Rupiah mencapai Rp 14.332 per USD, sedangkan kurs jual Rp 14.476 per USD.
Angka ini meningkat dari posisi perdagangan kemarin, di mana kurs beli mencapai Rp 14.200 per USD, dan kurs jual mencapai Rp 14.342 per USD.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah bersama Bank Indonesia akan terus bekerja sama dalam rangka melakukan stabilisasi Rupiah. Bank Indonesia sendiri telah melakukan berbagai kebijakan moneter.
"Kebijakan moneter Pak Gubernur (Bank Indonesia) sudah menyampaikan beberapa kali dan kita akan terus bekerja sama dan dari sisi eksternal balance akan terus diperbaiki meskipun dampaknya jangka menengah panjang," ujarnya di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Kamis (28/6).
Sri Mulyani melanjutkan, faktor internal dan faktor eksternal menjadi pemicu tersungkurnya nilai Rupiah. Untuk kedua hal ini pemerintah akan terus melakukan kontrol, agar pergerakan Rupiah tidak terlalu jauh.
"Dari hal yang bisa kita kontrol akan dikontrol terutama yang berhubungan dengan framework kerangka kebijakan makro. Apakah itu dari sisi fiskal, moneter dan neraca pembayaran agar yang disebut vulnerability atau kerawanan itu tetap bisa ditekan," jelasnya.
"Dari sisi fiskal, defisit tetap kita jaga. Dan apa yang disebut jadwal penerbitan surat utang dan pelaksanaan dari sisi penerimaan dan belanja akan terus disampaikan agar ada yang namanya kepercayaan meskipun terjadi perubahan yang cukup besar," sambungnya.
Baca juga:
Pemerintah janji tetap jaga stabilitas nilai tukar Rupiah
Sri Mulyani sebut perang dagang China-AS pengaruhi pelemahan Rupiah
Rupiah bergerak melemah di level Rp 14.140 per USD
BI layani penukaran 4 uang kertas lama ini hanya sampai 31 Desember 2018
BI soal uang distempel untuk kampanye: Masih bisa digunakan transaksi