Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Rp14.385 per USD Dipicu Sikap Bank Sentral AS
Pada pukul 9.42 WIB, Rupiah melemah 30 poin atau 0,21 persen ke posisi Rp14.385 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.355 per USD.
Nilai tukar atau kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi melemah, karena dibayangi sikap bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (Fed), yang memajukan proyeksi kenaikan suku bunga.
Pada pukul 9.42 WIB, Rupiah melemah 30 poin atau 0,21 persen ke posisi Rp14.385 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.355 per USD.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Kapan Indonesia mendevaluasi nilai tukar rupiah untuk pertama kalinya? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Bagaimana nilai IDR ditentukan? Perubahan nilai IDR dapat dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan politik, seperti inflasi, tingkat pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik, dan faktor-faktor global seperti kondisi pasar internasional.
"Isu-isu seputar nilai tukar belum ada perubahan. Isu The Fed yang bakal mempercepat kenaikan tingkat suku bunga acuan masih mendorong penguatan dolar AS dan menekan nilai tukar lainnya," kata Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat (18/6).
The Fed tetap mempertahankan suku bunga di angka 0,25 persen bulan ini, namun mengisyaratkan potensi kenaikan lebih cepat pada 2023, serta sinyal adanya pembahasan rencana pemangkasan pembelian obligasi.
Indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar terhadap mata uang utama lainnya saat ini berada di level 91,861. Sedangkan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun saat ini berada di level 1,523 persen.
"Sementara dari dalam negeri, isu kenaikan kasus Covid-19 yang menaikkan tingkat okupansi rumah sakit ke keadaan yang mengkhawatirkan, juga masih menjadi isu penekan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS," ujar Ariston.
Prediksi Hari Ini
Ariston mengatakan, Rupiah hari ini berpotensi melemah ke kisaran Rp14.380 per USD hingga Rp14.400 per USD dengan potensi menguat di kisaran Rp14.330 per USD.
Pada Kamis (17/6) lalu, Rupiah ditutup melemah 117 poin atau 0,83 persen ke posisi Rp14.355 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.238 per USD.
(mdk/idr)