Nilai Tukar Rupiah Melemah Tipis ke Level Rp13.920 per USD
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, membaiknya data Neraca Perdagangan Indonesia pada Januari 2021 belum bisa mengangkat sentimen positif terhadap mata uang Rupiah.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) ditutup melemah ke level Rp13.920 per USD. Pada penutupan perdagangan sebelumnya, mata uang Garuda diparkir pada level Rp13.910 per USD.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, membaiknya data Neraca Perdagangan Indonesia pada Januari 2021 belum bisa mengangkat sentimen positif terhadap mata uang Rupiah.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Kapan Indonesia mendevaluasi nilai tukar rupiah untuk pertama kalinya? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Bagaimana nilai IDR ditentukan? Perubahan nilai IDR dapat dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan politik, seperti inflasi, tingkat pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik, dan faktor-faktor global seperti kondisi pasar internasional.
"Namun membaiknya data NPI tersebut membuktikan bahwa Pemerintah bekerja keras untuk menghidupkan kembali perekonomian yang sebelumnya terjadi stagnasi yang disebabkan oleh pandemi covid-19 yang belum ada kejelasan kapan akan berakhir," ujarnya dalam riset harian, Jakarta, Selasa (16/2).
Selain itu, pelaku pasar juga akan menanti kebijakan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) untuk periode Februari 2021. Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDGBI) akan dilaksanakan pada 17-18 Februari mendatang dan hasil dari rapat tersebut akan disampaikan pada 18 Februari mendatang.
"Berdasarkan informasi yang saya terima ada sebagian analis yang mengharapkan suku bunga acuan di turunkan 0,25 persen dan sebagian lagi analis tetap mempertahankan suku bunga di 3,75 persen," jelas Ibrahim.
Dari informasi tersebut, ada kemungkinan besar Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga acuan di 3,75 persen dengan melihat Bank Sentral Global sampai saat ini masih mempertahankan suku dalam setiap pertemuannya.
"Selain itu menguatnya mata uang rupiah di bawah Rp14.000 itu sudah cukup bagus dan ini mengindikasikan bahwa fundamental ekonomi masih bisa dikendalikan," tandasnya.
Baca juga:
Rupiah Menguat ke Rp13.910 per USD Ditopang Data Surplus Neraca Perdagangan
Rupiah Menguat ke Rp13.910 per USD, Didorong Ekspektasi Stimulus AS
Nilai Tukar Rupiah Ditutup Perkasa ke Level Rp13.972 per USD
Rupiah Ditutup Menguat Menjadi Rp13.982 per USD, Imbas Pemberlakuan PPKM Mikro
Nilai Tukar Rupiah Berpotensi Melemah Seiring Belum Stabilnya Ekonomi China
Kurs Rupiah Perkasa ke Level Rp13.995 per USD