Nilai Tukar Rupiah Stagnan di Level Rp14.000-an per USD
Mengutip data Bloomberg, Rupiah bergerak stabil dan tak mampu meninggalkan level Rp14.000-an per USD. Hingga Penutupan perdagangan, Rupiah masih bertengger di level Rp14.088 per USD.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat masih bergerak stabil di level Rp14.000-an per USD. Pagi tadi, Rupiah dibuka di level Rp14.084 per USD atau menguat tipis dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp14.085 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah bergerak stabil dan tak mampu meninggalkan level Rp14.000-an per USD. Hingga Penutupan perdagangan, Rupiah masih bertengger di level Rp14.088 per USD.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Kapan Indonesia mendevaluasi nilai tukar rupiah untuk pertama kalinya? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Bagaimana nilai IDR ditentukan? Perubahan nilai IDR dapat dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan politik, seperti inflasi, tingkat pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik, dan faktor-faktor global seperti kondisi pasar internasional.
Akhir pekan lalu, Rupiah yang ditransaksikan antarbank ditutup stagnan usai bank sentral menahan suku bunga acuan pada Kamis (21/11) lalu.
Rupiah ditutup stagnan di level Rp14.092 per USD seperti posisi hari sebelumnya.
Analis Bank Mandiri, Rully Arya Wisnubroto mengatakan, ditahannya suku bunga acuan oleh Bank Indonesia memengaruhi pergerakan rupiah hari ini.
"Mungkin ada juga efek dari bank sentral menahan suku bunga acuannya. Tapi kami menilai keputusan BI sudah tepat," ujar Rully.
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 20-21 November 2019 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di 5 persen.
Bank Sentral Turunkan GWM Perbankan
Bank sentral juga memutuskan untuk menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) Rupiah untuk bank umum konvensional dan bank umum syariah/unit usaha syariah sebesar 50 bps sehingga masing-masing menjadi 5,5 persen dan 4 persen, dengan GWM Rerata masing-masing tetap sebesar 3 persen, dan berlaku efektif pada 2 Januari 2020.
BI menyebut kebijakan tersebut ditempuh guna menambah ketersediaan likuiditas perbankan dalam meningkatkan pembiayaan dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Sementara itu, pasar tampaknya masih khawatir atas status negosiasi perdagangan antara China dan Amerika Serikat.
"Selain suku bunga acuan BI, sentimen bagi rupiah hari ini masih terkait "trade war"," kata Rully.
(mdk/idr)