Nilai Tukar Rupiah Terperosok ke Level Rp14.300 per USD
Rupiah ditutup melemah 33 poin atau 0,23 persen ke posisi Rp14.300 per USD dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.267 per USD.
Nilai tukar atau kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan kembali terkoreksi. Melemahnya Rupiah masih dibayangi imbal hasil (yield) obligasi Amerika Serikat (AS).
Rupiah ditutup melemah 33 poin atau 0,23 persen ke posisi Rp14.300 per USD dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.267 per USD.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Kapan Indonesia mendevaluasi nilai tukar rupiah untuk pertama kalinya? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Bagaimana nilai IDR ditentukan? Perubahan nilai IDR dapat dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan politik, seperti inflasi, tingkat pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik, dan faktor-faktor global seperti kondisi pasar internasional.
"Memang hari ini tertekan cukup signifikan dan terkoreksi menembus Rp14.300. Pergerakan pasar, baik currencies, saham, dan SBN semua mengalami volatilitas signifikan selama beberapa hari terakhir," kata Analis Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, Jumat (5/3).
Sentimen utama pelemahan Rupiah, lanjut Rully, masih dipicu oleh pergerakan imbal hasil obligasi AS.
Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun menguat ke level 1,55 persen. Para pelaku pasar berekspektasi akan semakin tingginya tingkat inflasi di AS pasca-pernyataan Gubernur Federal Reserve (Fed) Jerome Powell tadi malam.
"Memang di saat seperti ini akan dominan sentimen global. Pasar masih akan mencermati perkembangan imbal hasil obligasi AS. Belum ada statement dari The Fed yang bisa menenangkan pasar," ujar Rully.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.315 per USD. Sepanjang hari, Rupiah bergerak di kisaran Rp14.280 per USD hingga Rp14.340 per USD.
Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis menunjukkan Rupiah melemah Rp14.371 per USD, dibandingkan posisi pada hari sebelumnya Rp14.299 per USD.
Baca juga:
Rupiah Ditutup di Rp 14.267 per USD Dipicu Kenaikan Imbal Hasil Surat Utang AS
Rupiah Melemah ke Rp14.303 per USD, Seiring Ekspektasi Pemulihan Ekonomi AS
Rupiah Ditutup Menguat Seiring Turunnya Imbal Hasil Obligasi AS
Strategi Bank Indonesia Dorong Pemulihan Ekonomi RI
Rupiah Lanjutkan Pelemahan Hingga Sentuh Level Rp14.325 per USD
Nilai Tukar Rupiah Ditutup Melemah ke Level Rp14.330 per USD