Nota keuangan RAPBN 2019: Pendapatan negara ditarget Rp 2.142 triliun
"Pendapatan negara dan hibah di 2019 naik 12,6 persen dari perkiraan di tahun 2018. Bahkan naik 38,2 persen dari pendapatan dan hibah di 2014 yang hanya sebesar Rp 1.550,5 triliun," kata Jokowi.
Pemerintah Jokowi-JK telah menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (R-APBN) 2019. Dalam rancangan ini, pemerintah menargetkan pendapatan negara dan hibah sebesar Rp 2.142 triliun. Pendapatan ini berasal dari perpajakan sebesar Rp 1.781 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 361,1 triliun dan hibah sebesar Rp 0,4 triliun.
"Pendapatan negara dan hibah di 2019 naik 12,6 persen dari perkiraan di tahun 2018. Bahkan naik 38,2 persen dari pendapatan dan hibah di 2014 yang hanya sebesar Rp 1.550,5 triliun," kata Presiden Joko Widodo dalam pidato nota keuangan di Jakarta, Kamis (16/8).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang membuat Jokowi merasa bangga saat meresmikan PLBN Motaain? "Jadi ini masalah kebanggaan. Masalah wajah kita. Bukan hanya masalah wajah NTT, tapi wajah Indonesia," kata dia
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
Dari sisi perpajakan, arah kebijakan 2019 dilakukan dengan mengumpulkan sumber pendapatan negara dari kegiatan ekonomi nasional, serta terus mendorong peningkatan kepatuhan melalui reformasi administrasi perpajakan yang lebih sederhana dan transparan.
"Dengan kebijakan itu, diharapkan tax ration di 2019 dapat mencapai 12,1 persen terhadap PDB, naik dari perkiraan 2018 sebesar 11,6 persen," kata Jokowi.
Presiden Jokowi juga berjanji akan memberikan insentif perpajakan melalui berbagai instrumen yaitu insentif perpajakan sektoral untuk mendukung sektor prioritas, antara lain melalui tax holiday, tax allowance, fasilitas pembebasan bea masuk dan subsidi pajak.
Selain itu, adalah insentif perpajakan kawasan, antara lain kawasan ekonomi khusus, kawasan industri dan tempat penimbunan berikat.
"Ada insentif perpajakan khusus mendorong ekspor, antara lain melalui kemudahan impor melalui tujuan ekspor, penugasan khusus ekspor dan tempat penimbunan berikat."
Baca juga:
Nota Keuangan RAPBN 2019: Dana desa ditargetkan Rp 832,3 T
RAPBN 2019, Pemerintah sediakan dana KUR Rp 12,2 Triliun
Nota keuangan RAPBN 2019: Inflasi ditarget 3,5 persen
Nota Keuangan RAPBN 2019: Belanja Negara tembus Rp 2.439 Triliun
Nota Keuangan RAPBN 2019: Defisit anggaran diprediksi Rp 21,7 triliun
Pemerintah tetapkan subsidi KUR Rp 12,2 triliun di RAPBN 2019