OJK catat rasio kredit bermasalah perbankan RI sebesar 2,8 persen
Angka tersebut meningkat dari sebelumnya 2,7 persen di akhir 2015.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad mengatakan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) industri perbankan nasional di sepanjang kuartal I-2016 mengalami kenaikan menjadi 2,8 persen. Angka tersebut meningkat dari sebelumnya 2,7 persen di akhir 2015.
"Peningkatan NPL yang sedikit naik dari 2,7 persen ke 2,8 persen menurut saya sudah dalam pemantauan kita, karena sejalan juga dengan pelemahan ekonomi dan kredit yang melemah," ujar Muliaman di Senayan, Jakarta, Senin (16/5).
-
Bagaimana OJK mendorong pengembangan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis; Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
-
Apa yang ingin dicapai OJK dari pengembangan perbankan syariah? Bank syariah saat ini sedang kita coba arahkan untuk memberikan alternatif produkproduk perbankan syariah yang bukan merupakan bayangan dari produk-produk yang sudah ada di perbankan konvensional,” kata Dian.
-
Kenapa OJK mengimbau masyarakat waspada terhadap penipuan keuangan? Masyarakat Indonesia diimbau agar selalu waspada terhadap modus penipuan layanan di sektor jasa keuangan. Pasalnya sudah terjadi penipuan yang merugikan banyak korban.
-
Apa itu kartu kredit menurut OJK? Melansir laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kartu kredit adalah salah satu alat pembayaran non tunai yang sudah lama hadir di sekitar kita guna mempermudah transaksi menjadi lebih cepat dan mudah.
-
Kenapa OJK mengupayakan perluasan akses keuangan di Jawa Tengah? Otoritas Jasa Keuangan bersama seluruh pemangku kepentingan terus memperluas akses keuangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah.
-
Kenapa OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah? OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah dengan memanfaatkan keunikan dan kekhasannya yang memiliki keunggulan dibanding produk bank konvensional. Keunggulan itu perlu dimaksimalkan agar perbankan syariah dapat memberikan dampak positif pada masyarakat dan perekonomian nasional.
Muliaman menjelaskan kenaikan tersebut akibat melambatnya perekonomian dalam negeri dan melemahnya penyaluran kredit pada awal tahun ini. OJK menilai kondisi tersebut belum menjadi isu utama perkembangan ekonomi nasional. Apalagi, OJK mematok batas maksimal rasio NPL di angka 5 persen.
"Saya pikir NPL 5 persen itu kan batasnya, sekarang baru 2,8 persen masih jauh sehingga jangan jadikan isu," kata dia.
Muliaman meyakinkan kondisi pada kuartal awal lebih sekedar dari siklus yang ada. Sebab, masuk kuartal II dan III bakal meningkatkan kredit serta menurunkan tren pada NPL.
"Kita tetap optimis perkembangan ekonomi Indonesia akan baik tahun ini. Artinya kalau perkembanhan ekonomi nasional baik tahun ini itu akan diikuti permintaan kredit yang makin meningkat. Jadi saya berharap akan picking up pada kuartal II dan III. Kuartal I memang kurang menggembirakan data2nya karena pd umumnya memang siklusnya seperti itu," pungkas dia.
Baca juga:
OJK: Pangsa pasar syariah RI masih kalah dibanding Malaysia
Maret 2016, kredit bermasalah Bank Mandiri naik 1,16 persen
Kadin sebut Indonesia kalah dari Malaysia dalam pemanfaatan IDB
Himpun dana nasabah, BTN sebar undian senilai Rp 16,3 M
Incar DPK Rp 400 M, Muamalat gandeng Arsenal luncurkan kartu debit
3CSN sediakan teknologi nirkabel untuk bank-bank di Indonesia