OJK dorong bank asing genjot kredit ke sektor produktif
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong agar kantor perwakilan bank asing di Indonesia bisa berpartisipasi dalam perekonomian nasional. Salah satunya, dengan menggenjot kinerja kredit produktif. Heru juga berharap bank asing dapat memberi ilmu pada sumber daya manusia (SDM) lokal.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong agar kantor perwakilan bank asing di Indonesia bisa berpartisipasi dalam perekonomian nasional. Salah satunya, dengan menggenjot kinerja kredit produktif.
Anggota Dewan Komisioner Pengawasan Perbankan OJK, Heru Kristiyana, mengatakan bank asing yang telah menujukan kinerja yang cukup baik dalam kurun terakhir ini diharapkan dapat mendorong perwakilan bank asing lain untuk memainkan perannya dalam perekonomian Indonesia.
"Kita akan terus mendorong mereka untuk berkontribusi membangun di tengah penyaluran kredit yang lebih produktif. Kita lihat RBB perbankan kita di 2018 kan kita akan tumbuh sekitar 13 persen kan itu positif," ungkapnya dalam Seminar 'Prospek dan Peluang Investasi di Indonesia' di Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (6/12).
Heru juga berharap bank asing dapat memberi ilmu pada sumber daya manusia (SDM) lokal. "Selain itu, OJK juga berharap ke depan kantor perwakilan dapat meningkatkan fungsi intermediasi dengan turut berperan mendorong perekonomian Indonesia melalui pembiayaan kepada sektor prioritas termasuk infrastruktur," sambungnya.
Heru juga menegaskan bahwa OJK akan tetap melaksanakan fungsi pengawasan terhadap bank asing yang ada di Indonesia untuk memastikan kepatuhan pada peraturan yang berlaku.
Seperti diketahui, Heru mengatakan hingga September 2017, kredit yang diberikan oleh Kantor Pusat dari masing-masing kantor perwakilan, mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan, yaitu sebesar 12,7 persen dibandingkan akhir tahun lalu.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK mendorong pengembangan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis; Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Apa yang ingin dicapai OJK dari pengembangan perbankan syariah? Bank syariah saat ini sedang kita coba arahkan untuk memberikan alternatif produkproduk perbankan syariah yang bukan merupakan bayangan dari produk-produk yang sudah ada di perbankan konvensional,” kata Dian.
-
Bagaimana OJK mendorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? OJK telah meminta agar Industri Jasa Keuangan terus memperkuat governansi antara lain dengan penerapan manajemen risiko dan manajemen anti-fraud serta penyuapan.
-
Kenapa OJK mengupayakan perluasan akses keuangan di Jawa Tengah? Otoritas Jasa Keuangan bersama seluruh pemangku kepentingan terus memperluas akses keuangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah.
Baca juga:
Usai Yen dan Euro, BI kini terima hedging Renminbi
Lewat GPN, biaya transfer antar bank hanya Rp 4.000
GPN tekan pegawai pajak nakal manipulasi data transaksi WP
Bos BI beberkan tujuan pembentukan sistem Gerbang Pembayaran Nasional
Resmikan GPN, bos BI harap bank bisa genjot kinerja kredit di masa mendatang
Layani transaksi PNBP terbanyak, BNI diganjar penghargaan dari Kemenkeu
LPS jamin uang nasabah tak hilang meski bank bangkrut