OJK sebut generasi milenial rentan terkena masalah keuangan
Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Tirta Segara, mengatakan generasi muda saat ini masih sedikit yang memahami keuangan atau literasi keuangan. Hasil survei nasional 3 tahunan OJK tercatat masih sebagian kecil anak muda yang sudah memiliki pemahaman terkait keuangan.
Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Tirta Segara, mengatakan generasi muda saat ini masih sedikit yang memahami keuangan atau literasi keuangan. Dia mengungkapkan, hasil survei nasional 3 tahunan OJK mengenai literasi dan inklusi keuangan tahun 2017 tercatat masih sebagian kecil anak muda yang sudah memiliki pemahaman terkait keuangan.
"Terdapat hanya 64,2 persen pelajar atau mahasiswa yang menggunakan produk dan layanan keuangan namun hanya 23,4 persen pelajar dan mahasiswa yang telah memiliki pengetahuan, keterampilan atau keyakinan bahkan sikap maupun perilaku keuangan," kata Tirta, di Menara Radius Prawiro, Kompleks Bank Indonesia, Jakarta, Senin (21/5).
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa OJK mengimbau masyarakat waspada terhadap penipuan keuangan? Masyarakat Indonesia diimbau agar selalu waspada terhadap modus penipuan layanan di sektor jasa keuangan. Pasalnya sudah terjadi penipuan yang merugikan banyak korban.
-
Bagaimana OJK meningkatkan sinergi dan kolaborasi untuk memperluas akses keuangan? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh pemangku kepentingan terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi memperluas akses keuangan di seluruh wilayah Indonesia dalam mendukung Pemerintah mencapai target Inklusi Keuangan sebesar 90 persen pada 2024.
-
Kenapa OJK mengupayakan perluasan akses keuangan di Jawa Tengah? Otoritas Jasa Keuangan bersama seluruh pemangku kepentingan terus memperluas akses keuangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah.
-
Bagaimana OJK mendorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? OJK telah meminta agar Industri Jasa Keuangan terus memperkuat governansi antara lain dengan penerapan manajemen risiko dan manajemen anti-fraud serta penyuapan.
-
Kenapa OJK mengedukasi perempuan, guru, dan pelaku UMKM tentang literasi keuangan? Hal ini sejalan dengan Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021-2025 dan Sasaran Prioritas Literasi dan Inklusi Keuangan Tahun 2023 yang menjadikan mereka sebagai sasaran strategis penerima program edukasi keuangan.
Tirta menjelaskan, anak muda saat ini berisiko terkena masalah keuangan sebab kurang dibekali dengan literasi keuangan. "Ini ada sebuah resiko karena mereka punya akses tetapi tidak paham apa yang diakses, tidak paham apa yang dibeli dari jasa-jasa keuangan," ujarnya.
Tirta mengatakan, anak muda yang tergolong pelajar dan mahasiswa saat ini cenderung sudah mempunyai akses terhadap produk-produk keuangan yang ditawarkan, namun masih sedikit pemahaman yang mereka miliki. "Saat ini produk keuangan bahkan sudah ditawarkan kepada anak-anak muda. Jadi pada masanya mereka sudah mulai bisa membuat keputusan, ini perlu sudah dibekali dengan pengetahuan yang baik."
Baca juga:
OJK kini punya buku literasi keuangan elektronik untuk pelajar SD dan SMP
Perempuan belum jadi prioritas dalam inklusi keuangan RI
Survei: Inklusi keuangan RI jadi tercepat di Asia Timur dan Pasifik
OJK: Hanya 29 persen masyarakat Indonesia paham layanan jasa keuangan
Manulife Aset Management & MES sasar 3 daerah kembangkan pasar modal syariah
Peneliti UI: Target inklusi keuangan tak bisa tercapai hanya dengan PKH non tunai
Ini tantangan dan saran LPEM UI untuk genjot inklusi keuangan Indonesia