OJK yakin masyarakat perlahan melek keuangan
Lembaga jasa keuangan aktif memperkenalkan produk bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengapresiasi keterlibatan 20 Lembaga Jasa Keuangan (LJK), baik perbankan, asuransi, perusahaan pembiayaan, pasar modal, dana pensiun dan pegadaian, dalam edukasi literasi keuangan sepanjang 2014.
"Kami harap peran aktif ini akan mampu meningkatkan jumlah masyarakat yang memahami layanan dan produk keuangan sehingga mereka dapat memanfaatkannya baik untuk keuangan pribadi maupun keuangan keluarga," ujar Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Rahmat Waluyanto dalam siaran pers, Jakarta, Senin (22/12).
-
Bagaimana OJK mendorong pengembangan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis; Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
-
Apa yang ingin dicapai OJK dari pengembangan perbankan syariah? Bank syariah saat ini sedang kita coba arahkan untuk memberikan alternatif produkproduk perbankan syariah yang bukan merupakan bayangan dari produk-produk yang sudah ada di perbankan konvensional,” kata Dian.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa OJK mengupayakan perluasan akses keuangan di Jawa Tengah? Otoritas Jasa Keuangan bersama seluruh pemangku kepentingan terus memperluas akses keuangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah.
-
Kenapa OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah? OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah dengan memanfaatkan keunikan dan kekhasannya yang memiliki keunggulan dibanding produk bank konvensional. Keunggulan itu perlu dimaksimalkan agar perbankan syariah dapat memberikan dampak positif pada masyarakat dan perekonomian nasional.
-
Bagaimana OJK mendorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? OJK telah meminta agar Industri Jasa Keuangan terus memperkuat governansi antara lain dengan penerapan manajemen risiko dan manajemen anti-fraud serta penyuapan.
Lembaga jasa keuangan aktif memperkenalkan produk bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Mulai dari kartu bayar pengganti uang tunai, produk asuransi mikro, pembiayaan kepemilikan kendaraan bermotor seperti city car hemat BBM, investasi emas, online trading pasar modal, dan produk dan jasa keuangan lainnya.
Rahmat menuturkan, saat hari pertama pelaksanaan pasar keuangan rakyat (PKR) 2014 pekan lalu, total nilai transaksi mencapai Rp 929 juta dari total pengunjung lebih dari 9.800 orang. Sektor perbankan memberikan kontribusi transaksi sebesar Rp 585 juta dari sekitar 161 orang pengunjung.
Sektor pasar modal menyumbangkan total nilai transaksi Rp 384 juta dari 44 pengunjung. Asuransi mencatat nilai transaksi Rp 117 juta dari sekitar 358 orang pengunjung.
Sektor pembiayaan membukukan total transaksi sebesar Rp 130 juta dari 1 orang pengunjung, meski pengunjung di sektor ini seluruhnya mencapai 275 orang. Selain itu, di sektor pegadaian tercatat nilai transaksi Rp 59 juta yang dilakukan oleh 20 orang pengunjung.