Pahami, 3 Jenis Risiko Membuat Perencanaan Keuangan Berantakan
Risiko keuangan adalah risiko yang dampak kerugiannya dapat dinilai atau diukur dengan uang. Berdasarkan jangka waktu, risiko keuangan dapat terbagi menjadi risiko jangka pendek dan risiko jangka panjang.
Merencanakan keuangan menjadi kunci penting dalam mencapai tujuan hidup. Dalam melakukan perencanaan keuangan, salah satu hal yang perlu diantisipasi dan kelola adalah risiko keuangan.
Risiko menyebabkan terjadinya kerugian jika tidak diantisipasi sejak awal. Untuk dapat melakukan antisipasi dan manajemen risiko, maka harus mengetahui berbagai risiko keuangan yang dapat terjadi.
-
Bagaimana cara menghindari utang dalam tips keuangan? Hindari utang dalam tips keuangan dengan menjalani gaya hidup yang tidak bergantung pada pinjaman atau utang berlebihan. Selain itu, Anda bisa bijak dalam mengelola uang Anda. Hal ini dapat membantu kalian membuat keputusan keuangan yang lebih bijak di masa depan.
-
Kapan tips ini dibagikan? Ingin tahu caranya? Simak penjelasan lengkapnya yang disajikan pada Jumat (7/6/2024) berikut ini.
-
Kapan Caca Tengker memberikan tips tentang kesadaran finansial pada anak? Hadir dalam sesi talkshow di acara DXPO Talks by Danamon di Central Park Mall pada 23 Juli lalu, Caca banyak berbagi kepada para orang tua.
-
Gimana sifat kehati-hatian membantu orang kaya mengelola keuangan? Sementara pendidikan memiliki hubungan penting dengan tingkat pendapatan, mungkin saja kehati-hatian lebih membantu dalam mengelola pengeluaran dan perawatan dengan tabungan dan investasi.
-
Bagaimana cara meminimalisir risiko investasi saham? Risiko selalu ada, tapi investor pemula bisa meminimalisir risikonya dengan melakukan riset terlebih dulu.
-
Mengapa penting untuk menghindari mainstream dalam tips keuangan? Memang tidak salah, namun jika ingin kaya dengan penghasilan kecil, lebih baik dihindari. Belilah hanya yang kalian perlukan tanpa harus mengikuti tren yang ada.
Risiko keuangan adalah risiko yang dampak kerugiannya dapat dinilai atau diukur dengan uang. Berdasarkan jangka waktu, risiko keuangan dapat terbagi menjadi risiko jangka pendek dan risiko jangka panjang. Risiko jangka pendek alias kebutuhan-kebutuhan yang muncul secara tidak terduga dalam jangka pendek. Contohnya adalah sakit atau kehilangan maupun kerusakan aset produktif, seperti motor mogok/hilang.
Hal tersebut menyebabkan seseorang tidak bisa bekerja seperti sedia kala dalam waktu sementara atau membutuhkan biaya tambahan seperti biaya untuk berobat atau memperbaiki sesuatu yang rusak. Untuk mengantisipasi risiko tersebut, bisa dengan membeli asuransi kesehatan maupun asuransi kendaraan.
Selanjutnya adalah risiko jangka panjang yaitu keadaan tak terduga yang menyebabkan kerugian finansial dalam jangka panjang. Contoh risiko keuangan jangka panjang adalah kematian. Bagi seorang tulang punggung keluarga, kematian menyebabkan hilangnya sumber pemasukan utama dalam keluarga. Nah Sobat Sikapi dapat membeli asuransi jiwa untuk mengelola risiko ini.
Apa saja jenis-jenis risiko keuangan yang perlu diantisipasi? Simak uraian berikut dikutip dari Sikapiuangmu OJK:
1. Risiko Murni dan Spekulatif
Risiko murni adalah suatu risiko yang apabila terjadi akan menimbulkan kerugian secara murni, contohnya jika kendaraan mogok atau rusak sehingga tidak dapat digunakan untuk bekerja.
Sementara risiko spekulatif adalah suatu risiko yang berpotensi menimbulkan kerugian akibat kemungkinan terjadinya keuntungan yang sangat kecil.
Contohnya adalah seseorang yang berinvestasi hanya sekedar mengikuti trend tanpa mengetahui karakteristik dan risiko produk investasi yang dipilih.
Risiko murni adalah suatu risiko yang apabila terjadi akan menimbulkan kerugian secara murni, contohnya jika kendaraan mogok atau rusak sehingga tidak dapat digunakan untuk bekerja.
Sementara risiko spekulatif adalah suatu risiko yang berpotensi menimbulkan kerugian akibat kemungkinan terjadinya keuntungan yang sangat kecil.
Contohnya adalah seseorang yang berinvestasi hanya sekedar mengikuti trend tanpa mengetahui karakteristik dan risiko produk investasi yang dipilih.
2. Risiko Khusus dan Fundamental
Risiko khusus adalah suatu risiko yang terjadi hanya bersifat pribadi dan dampaknya dirasakan secara lokal saja. Misalnya adalah kebakaran pada rumah hanya dirasakan oleh orang yang memiliki rumah dan lingkungan di sekitar rumah yang terbakar tersebut.
Sedangkan risiko fundamental adalah suatu risiko yang apabila terjadi dampak kerugiannya bisa sangat luas atau bersifat katastropik, contohnya adalah bencana alam yang melanda suatu wilayah.
Dalam kedua contoh tersebut salah satu instrumen yang dapat Sobat Sikapi gunakan untuk mengelola risiko tersebut adalah memiliki asuransi properti.
3. Risiko Statis dan Dinamis
Risiko statis merupakan risiko yang tidak dipengaruhi oleh keadaan ekonomi, seperti kemungkinan kehilangan harta benda karena kebakaran, dan pencurian.
Sebaliknya risiko dinamis adalah segala bentuk risiko kerugian akibat perubahan dalam ekonomi, seperti fluktuasi pada nilai mata uang, nilai saham, maupun inflasi. Berbeda dengan risiko lainnya yang dapat diasuransikan, risiko dinamis merupakan jenis risiko yang tidak dapat diasuransikan.
Hal yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi risiko dinamis adalah dengan melakukan diversifikasi aset dan instrumen investasi, misalnya dengan mengombinasikan aset dalam bentuk properti, emas, saham, obligasi, dan reksa dana.
(mdk/idr)