Pamor TikTok Mulai Turun, Ternyata Ini Biang Keroknya
Semula TikTok berhasil mengalahkan media sosial Meta. Namun, belakangan tren terhadap penggunaan TikTok mulai menurun.
Semula TikTok berhasil mengalahkan media sosial Meta. Namun, belakangan tren terhadap penggunaan TikTok mulai menurun.
- Bertemu Kakek Paruh Baya yang Jalan Kaki Jarak Jauh demi Hemat Biaya, Aksi Pria Beri Bantuan Ini Banjir Pujian
- Bikin Iri Warganet, Momen Wanita Dilamar Kekasih di Tengah Pertunjukan Tari Kecak Ini Viral
- Singgung TikTok, Wamendag: Media Sosial Tidak Boleh Berjualan, Sudah Diatur Permendag Nomor 31
- Viral Pria Ini Bagikan Momen Kamar Mandinya yang Diserbu Laron, Penampakannya Bikin Merinding
Pamor TikTok Mulai Turun, Ternyata Ini Biang Keroknya
Ternyata Ini Biang Kerok Pamor TikTok Menurun
Aplikasi TikTok masih menjadi aplikasi dengan jumlah unduhan terbanyak di dunia.
TikTok berhasil mengalahkan media sosial Meta seperti Facebook, Instagram, Whatsapp. Namun, tren terhadap penggunaan TikTok mulai menurun.
Dalam laporan Sensor Tower, beberapa pengguna mulai bosan dengan TikTok saat ini.
Alasannya, banyak konten TikTok yang justru bersifat layaknya e-commerce, dengan banyaknya live shopping.
Di satu sisi, kesukaan pengguna TikTok yaitu berkreasi dengan ragam konten menarik.
Pada tahun 2022, Monthly Active Users (MAU) TikTok tumbuh 12 persen untuk setiap kuartal (tiap 3 bulan). Sementara di tahun 2023, pertumbuhan MAU terpantau menurun atau hanya tumbuh sekitar 3 persen saja.
Sensor Tower mengulas, tren yang terjadi pada TikTok ini mulai terlihat ketika uji coba TikTok Shop di Amerika Serikat pada November 2022. Beberapa brand digandeng pada saat itu, antara lain Revolve, PacSun, dan KimChi Chic.
Hingga pada September 2023, TikTok Shop secara luas diluncurkan.
Sejak saat itu, TikTok berubah menjadi platform yang mempromosikan beragam produk. Hal inilah yang dianggap kalau TikTok kehilangan identitas.
Mengutip Channel News Asia (CNA), potensi TikTok mulai redup ketika kerjasama TikTok dengan musisi papan atas Amerika Serikat seperti Taylor Swift, Jon Batiste, boygenius, dan artis Universal Music Group lainnya tak temukan titik temu.
Akses TikTok ke artis-artis Universal berakhir Rabu (31 Januari) setelah gagalnya negosiasi berbulan-bulan menghasilkan kesepakatan baru dengan perusahaan musik terbesar di dunia itu.
Pemutusan suara dari banyak lagu teratas telah mengejutkan sebagian pengguna muda, yang menggunakan musik sebagai audio untuk tren TikTok.
Seorang pengguna bernama Alexa memposting video gerak lambat dirinya menggelengkan kepala dengan ekspresi tidak percaya, menambahkan teks:
"Apa maksudmu mereka menghapus musik Taylor Swift dari TikTok???"
Hal ini memicu beberapa lelucon seperti para penggemar harus beralih ke pesaing Meta, yang dianggap sebagai versi TikTok tapi kurang keren.
"Kayaknya kita harus pindah ke (Instagram) Reels nih," tulis seorang komentator.
merdeka.com