Panasonic & Toshiba tutup, Darmin sebut tidak bakal ada PHK massal
Berdasarkan informasi dari serikat buruh, ada sekitar 2.500 karyawan yang akan kehilangan lapangan kerja.
Hengkangnya dua perusahaan asal Jepang, Panasonic dan Toshiba mengancam terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara massal. Berdasarkan informasi dari serikat buruh, ada sekitar 2.500 karyawan yang akan kehilangan lapangan kerja.
Ancaman ini langsung dibantah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution. Menurut dia, spekulasi adanya PHK secara massal tidak benar adanya.
-
Mengapa Toshiba bangkrut? Kecurangan itu mulai terendus pada 2015. Berikut rentetan awal mula Toshiba terpuruk lalu bangkrut. Dulu, nama Toshiba melambangkan keunggulan dalam dunia elektronik. Televisi, komputer, sistem speaker, dan berbagai barang elektronik lainnya diproduksi oleh perusahaan ini.Maka tak heran, menjadikannya salah satu pilar dominasi industri elektronik Jepang yang disebut "Japan Inc". Namun, setelah 74 tahun berkiprah di bursa saham Tokyo, era gemilang Toshiba telah berakhir.
-
Siapa yang terlibat dalam kecurangan Toshiba? Dilansir dari BBC, Jumat (23/02), mulanya pada tahun 2015, ketika kecurangan akuntansi terungkap di berbagai divisi perusahaan dan melibatkan manajemen tingkat atas. Selama tujuh tahun, Toshiba telah menggelembungkan laba sebesar USD1,59 miliar dan pada tahun 2020 lebih banyak penyimpangan akuntansi yang terungkap. Selain itu, tuduhan-tuduhan terkait tata kelola perusahaan dan pengambilan keputusan pemegang saham juga mencuat. Investigasi tahun 2021 menemukan bahwa Toshiba telah berkolusi dengan kementerian perdagangan Jepang untuk menekan kepentingan investor asing.
-
Kapan Toshiba mulai terpuruk? Kecurangan itu mulai terendus pada 2015. Berikut rentetan awal mula Toshiba terpuruk lalu bangkrut. Dulu, nama Toshiba melambangkan keunggulan dalam dunia elektronik. Televisi, komputer, sistem speaker, dan berbagai barang elektronik lainnya diproduksi oleh perusahaan ini.Maka tak heran, menjadikannya salah satu pilar dominasi industri elektronik Jepang yang disebut "Japan Inc". Namun, setelah 74 tahun berkiprah di bursa saham Tokyo, era gemilang Toshiba telah berakhir.
-
Bagaimana proses Toshiba bangkrut? Dilansir dari BBC, Jumat (23/02), mulanya pada tahun 2015, ketika kecurangan akuntansi terungkap di berbagai divisi perusahaan dan melibatkan manajemen tingkat atas. Selama tujuh tahun, Toshiba telah menggelembungkan laba sebesar USD1,59 miliar dan pada tahun 2020 lebih banyak penyimpangan akuntansi yang terungkap. Selain itu, tuduhan-tuduhan terkait tata kelola perusahaan dan pengambilan keputusan pemegang saham juga mencuat. Investigasi tahun 2021 menemukan bahwa Toshiba telah berkolusi dengan kementerian perdagangan Jepang untuk menekan kepentingan investor asing. Pada tahun 2016, Toshiba dihadapkan pada krisis terkait bisnis nuklirnya setelah unit Amerika, Westinghouse Electric, mengajukan kebangkrutan. Hal tersebut menyebabkan kewajiban lebih dari $6 miliar bagi Toshiba. Perusahaan ini akhirnya menjual beberapa bisnisnya, termasuk telepon seluler, sistem medis, dan barang-barang rumah tangga. Toshiba bahkan terpaksa menjual unit chipnya, Toshiba Memory dalam sebuah kesepakatan yang tertunda karena perselisihan dengan mitranya. Padahal, bisnis chip merupakan salah satu aset paling bernilai bagi Toshiba. Di tengah era di mana perusahaan-perusahaan berinvestasi besar-besaran dalam teknologi dan inovasi masa depan, Toshiba justru terpaksa menjual asetnya untuk mendapatkan uang tunai. Meskipun berhasil mendapatkan suntikan dana sebesar $5,4 miliar pada tahun 2017 dari investor asing, hal tersebut berarti pemegang saham memiliki lebih banyak pengaruh pada perusahaan. Setelah perdebatan panjang, Toshiba membentuk sebuah komite untuk menjajaki kemungkinan menjadikan perusahaan tersebut perusahaan swasta. Pada Juni 2022, Toshiba menerima delapan proposal pembelian, termasuk dari sekelompok investor Jepang yang dipimpin oleh Japan Investment Corp (JIC) yang didukung negara senilai $14 miliar. Rencana masa depan Toshiba dengan pemilik baru masih belum jelas. Namun, layanan digital dengan margin tinggi kemungkinan akan menjadi fokus utama. JIC memiliki rekam jejak dalam mengembangkan bisnis dari pabrikan besar, seperti divisi laptop Sony dan unit kamera Olympus. Meskipun demikian, proses restrukturisasi ini bukanlah perkara mudah. Toshiba bukan hanya sebuah perusahaan elektronik biasa dengan sejumlah 106.000 karyawan dan beberapa operasi yang dianggap penting untuk keamanan nasional, langkah-langkah selanjutnya perusahaan ini akan menjadi sorotan bagi banyak pihak yang terlibat.
-
Kapan perusahaan teknologi melakukan PHK massal? Setidaknya, ada 317 perusahaan teknologi yang terdeteksi melakukan PHK massal sepanjang 2024.
-
Kenapa banyak perusahaan teknologi melakukan PHK massal? Penyebab PHK massal di perusahaan teknologi pun bermacam-macam. Ada yang melakukan PHK karena restrukturisasi bisnis, mengurangi biaya operasional, serta penurunan permintaan produk.
"Tidak ada. Coba cek sama pak yang bekas Menteri Perdagangan (Rachmat Gobel), dia kan Panasonic itu," ujar Darmin usai mengikuti rapat Pleno yang membahas tentang penanganan kemiskinan di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (4/2).
Ditanya terkait kekhawatiran buruh dengan munculnya ancaman PHK ini, Darmin enggan berkomentar lebih jauh. Darmin menegaskan pemerintah akan menjaga agar tak terjadi PHK massal.
"Jadi tolong kalian tanya ke perusahaannya, jangan tanya kita. Jangan kemudian belum apa-apa bilangnya PHK massal. Kita tidak tahu keadaan perusahaan itu di dalamnya," jelas Darmin.
Mantan Gubernur Bank Indonesia menambahkan kemungkinan kolapsnya dua perusahaan raksasa asal Jepang itu dikarenakan tak mampu bersaing dengan sejumlah perusahaan besar yang sama-sama berasal dari luar negeri. Dengan kondisi ini, dia meminta publik untuk tidak terlalu khawatir dengan ancaman PHK massal.
"Bisa saja karena kalah bersaing dengan perusahaan Korea, China. Tapi jangan bilang massal ya," pungkas dia
Perusahaan elektronik asal Jepang, Panasonic dan Toshiba diketahui menutup tiga pabriknya di Indonesia pada rentang waktu Januari hingga Maret 2016. Dampak dari tutupnya pabrik ini, seluruh karyawan terancam PHK massal.
Baca juga:
Panasonic & Toshiba hengkang dari Indonesia, pemerintah dinilai cuek
Hengkangnya Panasonic & Toshiba tak ada hubungannya dengan KA cepat
Ini kata Rachmat Gobel soal hengkangnya Panasonic dan Toshiba
DPR sentil pemerintah saat ramai perusahaan dunia pergi dari RI
Hengkangnya Panasonic & Toshiba ikut perburuk industri otomotif