Pedagang Blak-Blakan Ada Dugaan Penyelundupan Beras dari Vietnam
Seorang pedagang beras di Pasar Induk Cipinang, Billy mengungkapkan adanya penyelundupan dari Vietnam ke Batam sebesar 90 persen. Dia pun mengakui kalau dirinya juga ikut untuk melakukan penyelundupan tersebut.
Seorang pedagang beras di Pasar Induk Cipinang, Billy mengungkapkan adanya penyelundupan dari Vietnam ke Batam sebesar 90 persen. Dia pun mengakui kalau dirinya juga ikut untuk melakukan penyelundupan tersebut.
"Kalau mau jujur sebenarnya, beras ini ngeri-ngeri sedap. Ya kalau dibilang cukup ya cukup, kalau dibilang kurang ya kurang. Paham nggak? coba kalau selundupan ditutup? Kalau saya tidak ikut (penyelundupan) saya mati (usaha beras)," ujar Bily kepada awak media, di Pasar Induk Cipinang Jakarta, Senin (3/10).
-
Kapan Benteng Pendem di Cilacap dibangun? Benteng pendem ini merupakan benteng peninggalan Belanda yang sudah ada sejak tahun 1861. Ini merupakan salah satu tempat bersejarah yang bisa mengedukasi tentang sejarah terutama ketika penjajahan Belanda.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Kenapa Emping Beras begitu istimewa di Bangka Belitung? Tak heran jika kuliner yang satu ini begitu legendaris di masyarakat Bangka Belitung.
-
Kenapa kata penutup pidato penting? Sangat penting untuk pembicara memperhatikan kata-kata penutup yang dituangkan dalam setiap pidatonya.
-
Kapan benua ini tenggelam? Sekitar 70.000 tahun yang lalu, daratan luas yang kini tenggelam di lepas pantai Australia kemungkinan pernah ditinggali setengah juta manusia.
Penyelundupan beras tersebut tidak ada kategori khususnya, beras apapun bisa diselundupkan. Billy membeberkan bahwa ada pelabuhan khusus untuk penyelundupan beras tersebut. "Di Jambi ada pelabuhan untuk seludup, Kuala Tungkal namanya," kata dia.
Kendati demikian, untuk beras penyelundupan tersebut hanya bisa didistribusikan di daerah sekitarnya, tidak bisa masuk ke daerah lain, termasuk Jakarta, karena pengawasan di daerah Jakarta sangatlah ketat.
"Berasnya untuk pulau-pulau sekitar, kalau Jakarta itu ketat sekali. Kalau Jakarta pasti saya kena lapor Presiden (Jokowi). Kalau ke Jawa satu kilogram nggak berani mereka (para penyelundup), pasti presiden marah," jelasnya.
Untuk daerah-daerah yang menerima penyelundupan tersebut yakni ada di Selat Panjang, Tanjung Pinang, dan Dumai. "Yang masuk itu banyak, tiap hari masuk. Sehari kalau 500 ton itu pasti," terang pedagang beras.
Penimbunan
Tak hanya itu, Bily juga mengungkapkan ada dua pabrik penimbun beras di daerah Jawa Timur. Namun menurutnya, untuk menutup kerugian penimbunan beras tersebut dua pabrik tersebut juga menjual komoditas lainnya, salah satunya minyak goreng.
"Ada dua pabrik, saya tahu. Dia belinya seenaknya. Jualnya kalau dihitung-hitung rugi sebenarnya. Tapikan dia jualnya bukan beras saja, tapi ada beberapa komoditas lain, sepertinya minyak goreng. Ada di daerah Jawa Timur (penimbunan)," ujar Bily.
Dia mengaku sudah melaporkan hal ini kepada Satgas Pangan sebelum Direktur Utama Bulog Budi Waseso memberikan laporkan. Bily pun optimis agar penimbunan tersebut segera diusut oleh Satgas Pangan.
"Tapi berani nggak? Itu yang di Indonesia susah. Kira-kira berani nggak diusut benar. Saya optimis kalau satgas pangan itu diperintah, apalagi ada Pak Buwas (Budi Waseso) itu kan seniornya, pasti siap," tegasnya.
Sementara itu, Budi Waseso sendiri tidak mau untuk membeberkan dua perusahan tersebut. "Nanti satgas, tidak boleh kira-kira, bocor nanti. Saya tahu wilayahnya tapi nanti satgas pangan (yang menindak). Nanti saya kasih satgas pangan (datanya) satu-satu. Saya maunya kalau nanti begitu satu (pabrik yang sudah diberitahu) saya lihat ditindak, ditangani nggak? Kalau nggak percuma," terangnya.
(mdk/azz)