Pembangunan stasiun kereta di Bandara Cengkareng sudah 70 persen
"Memang ini kan menjadi konsentrasi kami. Sebab Pak Presiden menginginkan percepatan pada moda transportasi massal. Jadi hingga kini kami kebut, dan sudah mencapai 70 persen untuk pembangunan stasiunnya."
Rencana pembangunan kereta menuju Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng masih berlanjut. Bahkan, stasiun kereta di wilayah bandara sudah rampung 70 persen.
"Memang ini kan menjadi konsentrasi kami. Sebab Pak Presiden menginginkan percepatan pada moda transportasi massal. Jadi hingga kini kami kebut, dan sudah mencapai 70 persen untuk pembangunan stasiunnya," kata Direktur Operasi & Engineering AP II Djoko Murjatmodjo di Tangerang, Sabtu (3/12).
-
Apa yang menjadi sisa kejayaan lalu lintas kereta api di Bandung? Konon, rel ini menggambarkan sisa kejayaan lalu lintas kereta api rute Bandung Kota hingga Ciwidey, Kabupaten Bandung.
-
Kenapa rel kereta api dibangun di Bandung? Agar mudah diangkut dengan biaya murah dan jarak yang dekat, pemerintah melalui perusahaan jawatan kereta api membangun jalur rel. Ini untuk mengurangi ongkos kirim dari yang sebelumnya menggunakan sistem transportasi pedati tradisional.
-
Kapan jalur kereta api Purwokerto-Wonosobo terakhir kali dilintasi kereta? Jalur kereta api itu terakhir kali dilintasi kereta api pada tahun 1986 di mana kereta api terakhir itu berhenti di Stasiun Mantrianom atau 8 kilometer sebelah barat pusat kota Banjarnegara.
-
Apa yang terjadi pada kereta api dari Surabaya di Rancaekek, Bandung? Kereta ini dijadwalkan tiba di stasiun pukul 20:00 WIB, namun hingga jam menunjukkan waktu tersebut kereta tak kunjung muncul. Jangankan fisiknya, suara, kepulan asap sampai lampunya saja tidak tampak dari kejauhan.
-
Apa yang diangkut menggunakan Jalur Kereta Api Solo-Boyolali? Di sisi lain jalur ini juga digunakan untuk layanan kereta api penumpang. Selain diperpanjang, jalur kereta api ini juga mengalami perubahan rute.
-
Kapan rel kereta api di Bandung terakhir difungsikan? Disebutkan jika rel ini terakhir digunakan pada tahun 1980-an.
Menurut Djoko, PT Angkasa Pura II (AP II) sebagai pengelola bandara mempersiapkan apa yang ada di dalam area saja, seperti stasiun. Tidak sampai dengan proses pembebasan lahan di luar kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Pihaknya tidak mengurus persoalan benang kusut proses pembebasan lahan yang kini masih menjadi persoalan.
"Wong kita hanya membangun stasiun saja. Ada pun pembangunan rel di dalam bandara tidak perlu pembebasan. Sehingga tak ada kendala. Stasiun di area kita hanya satu," jelasnya.
Proses pembangunan stasiun dipastikan tidak terkendala dan tinggal menunggu penyelesaian "Bahkan kini interiornya sedang kita persiapkan," terangnya.
Dengan demikian, manajemen kereta bandara terpisah dengan PT Angkasa Pura II. Mereka, kata Djoko, berada dibawa PT Railink anak perusahaan Angkasa Pura dengan PT KAI. "Kalau APMS baru kami, tetapi itu kan nanti bagian dari pelayanan. Sehingga free," ungkapnya.
Tahap awal, kereta mini tanpa awak itu akan berjalan setiap 15 menit sekali mengitari seluruh area yang ada di bandara. Namun setelah pengujian selesai, APMS akan menyapa penumpang setiap lima menit sekali, tanpa harus menunggu penumpang penuh mengisi tempat duduk yang telah tersedia.
Bandara Soekarno-Hatta menurutnya ke depan menjadi bandara yang terintegrasi dengan teknologi atau Bandara Aeroplex. Sebab, semua akan tersistem secara digital. "Mau lihat pesan taksi, mau lihat traffic, mau pesan lihat tempat parkir, semua ada di dalam aplikasi yang bernama Indonesia airport. Dilengkapi wifi dengan kecepatan 50 Mbps," tuturnya.
Tujuan dari adanya kereta bandara guna menggembosi penggunaan kendaraan pribadi. Sehingga, sebanyak 30 persen akan tersedot dari adanya kereta bandara. "Pelayanan terhadap penumpang jadi utuh. Kita harapkan penggunaan kendaraan pribadi bisa berkurang sampai 30 persen," tuntasnya.
Diberitakan sebelumnya, kereta menuju Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, ditargetkan rampung pada Juli 2017. Nantinya kereta akan berangkat setiap 15 menit sekali.
Direktur Utama PT Railink Heru Kuswanto saat peninjauan jalur kereta menuju Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta, mengatakan dalam sehari akan ada 124 frekuensi dengan 10 rangkaian kereta yang terdiri dari enam kereta/gerbong.
"Jadi jika dihitung 'headway' (waktu antara) kedatangan kereta itu setiap 15 sekali," kata Heru, Senin (7/11).
Heru menambahkan setiap rangkaian kereta mampu mengangkut 274 penumpang dalam satu kali perjalanan atau 33.976 penumpang dalam sehari.
Rangkaian kereta tersebut tengah dipesan dan dikerjakan oleh perusahaan manufaktur kereta yang bermarkas di Swedia, yaitu Bombardier.
Dari segi interior, tidak jauh berbeda dengan kereta yang dioperasikan di Bandara Kualanamu, Medan. Untuk tarif, diperkirakan Rp 100.000 per penumpang.
Baca juga:
Antisipasi aksi '212', KAI rekayasa keberangkatan KA jarak jauh
Pengguna kereta kini dapat memesan makanan pada saat pembelian tiket
Plt Gubernur DKI janji percepat pembebasan lahan proyek DDT
Menhub Budi: Proyek jalur ganda Manggarai-Cikarang terkendala lahan
Rumah dibongkar PT KAI, warga pinggir rel demo kantor Walkot Medan