Pembelian bahan baku turun, impor RI melorot di April 2016
"Impor golongan barang konsumsi kita masih meningkat 16,42 persen."
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia pada April 2016 sebesar USD 10,78 miliar atau turun 4,62 persen dibandingkan Maret 2017. Secara kumulatif (Januari-April 2016), nilai impor tercatat sebesar USD 43,72 miliar menurun 13,44 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, penurunan ini dipengaruhi oleh impor golongan bahan baku dan barang modal yang mengalami penurunan selama Januari-April 2016, masing-masing 15,38 persen dan 17,02 persen.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Kapan Indonesia memulai ekspor telur ke Singapura? Mentan SYL, menyebut pihaknya telah berupaya dan berhasil membuka akses pasar telur ke Singapura sejak Mei 2023.
"Ketergantungan kita terhadap impor bahan baku. Namun impor golongan barang konsumsi kita masih meningkat 16,42 persen," kata Sasmito dalam konferensi pers di gedung BPS, Jakarta, Senin (16/6).
Selain itu, impor bahan pangan juga mengalami penurunan, seperti impor gandum yang turun 40,3 persen, juga gula dan kembang gula sebesar 57,6 persen. Dia menduga, para pelaku industri masih memiliki stok yang cukup untuk kebutuhan produksi.
"Impor bahan pangan akan kembali menanjak pada Mei ini karena pelaku industri mulai bersiap jelang Ramadhan," imbuhnya.
Sementara itu, impor nonmigas pada April 2016 mencapai USD 9,42 miliar, turun 3,39 persen dibanding Maret 2016. Peningkatan impor nonmigas terbesar dialami oleh golongan barang dari besi dan baja sebesar USD 79,2 juta, sedangkan penurunan terbesar terjadi di golongan serealia sebesar USD 169,4 miliar.
Sedangkan impor migas mencapai USD 1,36 miliar, turun 12,32 persen dibandingkan Maret 2016. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya seluruh komponen migas, yaitu minyak mentah sebesar USD 861,9 juta, hasil minyak mentah sebesar USD 2,14 miliar, dan gas sebesar USD 174,7 juta.
Baca juga:
Pengiriman batu bara turun 3 juta ton, nilai ekspor April merosot
Ridwan Kamil sebut warga Malaysia tengah keranjingan produk Bandung
Akhir tahun, BI optimistis defisit transaksi berjalan 2,6 persen PDB
Menteri Saleh minta impor daging tanpa tulang diperbolehkan
BI catat neraca perdagangan RI defisit USD 287 juta
Triwulan I-2016, BI catat defisit transaksi berjalan USD 4,7 miliar
Mendag klaim kinerja ekonomi RI dalam tren positif