Pemerintah Bakal Jualan Tenaga Nuklir Tahun 2032
Ini selaras dengan penyusunan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RKUN) yang dikabarkan segera selesai.
Ini selaras dengan penyusunan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RKUN) yang dikabarkan segera selesai.
Pemerintah Bakal Jualan Tenaga Nuklir Tahun 2032
Pemerintah Bakal Jualan Tenaga Nuklir Tahun 2032
Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyiapkan nuklir sebagai sumber pembangkit listrik nasional.
Ini selaras dengan penyusunan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RKUN) yang dikabarkan segera selesai.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P. Hutajulu, telah memetakan insiasi pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang masuk tahap komersialisasi di 2032.
- TPN Ganjar-Mahfud Segera Laporkan Acara Deklarasi Desa Bersatu ke Bawaslu
- JK: Ketua PMI Harus Netral, Tidak Bisa jadi TPN
- Keseruan Puncak Hari Santri Nasional 2023, Ratusan Ribu Syekhermania Berselawat hingga Tebak-Tebakan Berhadiah Sepeda
- Mengenal Tim Pemenangan Nasional Ganjar, Ada Mantan Panglima TNI
"Pengembangan tenaga nuklir direncanakan menjadi komersil pada tahun 2032 untuk meningkatkan keandalan sistem tenaga listrik. Kapasitasnya akan ditingkatkan hingga 9 GW pada tahun 2060,"
kata Jisman dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (15/11).
Insiasi pemerintah dalam mengembangkan PLTN ini kabarnya telah dilirik oleh investor asing, semisal PT ThorCon Power Indonesia asal Amerika Serikat. Meskipun pengajuan itu belum sampai ke meja Menteri ESDM.
Kendati begitu, Menteri ESDM Arifin Tasrif tak menyangkal sejumlah negara telah memperoleh keuntungan atas pemanfaatan pembangkit nuklir.
Misalnya, di Perancis yang penggunaan dari pembangkit nuklir telah mencapai 80 persen.
"Misal Perancis 80 persen energi sudah dari nuklir, aman-aman saja. Beberapa negara lain sudah mengembangkan konsep small medium reactor," kata Arifin beberapa waktu lalu.
Bahkan, Korea Selatan sudah mengembangkan proyek pembangunan nuklir di Uni Emirat Arab dengan skala yang lebih besar.
Diakui Arifin, pengembangan pembangkit nuklir di Indonesia saat ini menghadapi tantangan atas kekhawatiran masyarakat.
Namun, pemerintah tengah mempelajari atas manfaat pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia.
"Kita harus buat kebijakan lagi terkait mekanisme pemanfaatan energi listrik dari nuklir itu sedang dalam proses nanti. Selama ini masyarakat masih khawatir pemanfaatannya,"
pungkas Arifin.