Pemerintah didorong naikkan harga eceran gula jadi Rp 14.000 per Kg
Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) kurang setuju dengan penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) dan Harga Pokok Penjualan (HPP) gula yang ditetapkan Kementerian Perdagangan. HET gula saat ini telah ditetapkan sebesar Rp 12.500 per kilogram (Kg), sedangkan HPP dipatok Rp 9.100 per Kg.
Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) kurang setuju dengan penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) dan Harga Pokok Penjualan (HPP) gula yang ditetapkan Kementerian Perdagangan. HET gula saat ini telah ditetapkan sebesar Rp 12.500 per kilogram (Kg), sedangkan HPP dipatok Rp 9.100 per Kg.
Ketua APTRI, Sumitro mengatakan petani kurang sependapat karena harga acuan (HPP) gula tani masih dibawah Biaya Pokok Produksi (BPP). BPP gula tani sebesar Rp. 10.600 per Kg, sedangkan HPP idealnya harus diatas BPP, sedangkan HET harus diatas HPP.
"Kami mengusulkan kepada Menteri Perdagangan, HPP gula tani sebesar Rp 11.000, sedangkan HET gula sebesar Rp 14.000 per Kg. Angka tersebut kami anggap wajar karena petani ada keuntungan yang wajar dari usaha tani tebu selama setahun, pedagang juga untung dan juga tidak memberatkan kepada konsumen," ujar Sumitro, di Hotel Acacia, Jakarta, Kamis (20/7).
Dengan harga acuan HET Rp 12.500 per Kg, lanjutnya, pedagang akan menekan harga ke petani karena batasan HET tersebut terlalu rendah mendekati BPP gula tani Rp 10.600 per Kg, sehingga margin untuk distribusi dirasa sangat mepet akibatnya harga gula tani yang ditekan.
"Sebetulnya kami usulkan Rp 11.000 tapi, dirjen tadi mengatakan diusulkan Rp 9.500 per Kg. Kalau mau aman kita di Rp 10.500 per Kg dengan BPP Rp 10.500, sebetulnya tapi ya sudah tidak apa-apa biarkan kita membantu pemerintah untuk ciptakan suasana kondusif kalau Rp 10.500 per Kg, kita sudah terjaga dan kalau dikatakan untung ya belum juga," jelasnya.
Sumitro mengungkapkan, harga gula terlalu rendah padahal konsumsi tiap keluarga per bulannya tidak terlalu banyak. Artinya, jika HET gula dinaikkan, tidak akan menjadi penyumbang inflasi.
"Bolehlah tanya satu keluarga bisa pakai berapa Kg untuk anak tiga sama ayah ibu ? Enggak sampai 5 Kg. Nah, misalkan 5 Kg kali Rp 12.500 paling harga Rp 62.500, naik jadi Rp 15.000 naik berapa sih? sekarang lihat harga lain, apakah gula akan menambah inflasi? ya tidak. Oleh karena itu HET harus ditinjau ulang dan HPP pun dilihat jangan sampai diatas dibatasi dan dibawah tidak dibatasi," pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan, Kasan Muhri mengatakan HET yang berlaku saat ini masih Rp 12.500 per Kg. Harga ini berlaku hingga 5 September 2017.
"Sekarang ketentuannya kan masih berlaku, masih berjalan yang Rp 12.500 sampai 5 September. Nanti pada waktunya akan ditetapkan oleh pak Mendag (Enggartiasto Lukito). Bunyi di situ akan dievaluasi. Tunggu saja hasil evaluasinya seperti apa," pungkasnya.
-
Bagaimana pabrik gula di Tegal berkembang hingga menjadi pusat industri? Pabrik Gula di Tegal Pada tahun 1832, di sebelah timur Tegal, tepatnya di Desa Pangkah, dibangunlah pabrik gula pertama di Tegal. Pendirinya adalah seorang investor swasta bernama NV Kosy dan Sucier. Setelah itu muncul pabrik-pabrik gula lainnya. Pada tahun 1841-1842 muncul pabrik gula di Desa Kemanglen dan Dukuwringin.
-
Siapa yang mengelola industri gula di masa keemasan Kesultanan Banten? Tahun 1635 sampai 1638 menjadi tahun-tahun emas bagi industri gula yang dikelola langsung oleh Kesultanan Banten.
-
Kapan masa keemasan industri gula di Kesultanan Banten? Tahun 1635 sampai 1638 menjadi tahun-tahun emas bagi industri gula yang dikelola langsung oleh Kesultanan Banten.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Di mana Pabrik Gula Karangsuwung berada? Ini adalah penampakkan Pabrik Gula Karangsuwung yang melegenda di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
-
Mengapa Desa Kemudo memutuskan untuk mengelola limbah industri? Agar bisa bermanfaat, pihak desa kemudian mengolahnya menjadi kerajinan meubel yang cantik dan mampu diserap pasar.
Baca juga:
Asosiasi minta pemerintah hapus PPN petani gula
Indef menduga ada pihak 'tersakiti' atas kebijakan gula rafinasi
Asosiasi sambut baik perdagangan gula rafinasi melalui lelang
Mengintip dampak kesalahan tata kelola gula rafinasi RI
Mentan sebut baru 10 juta hektar rawa jadi lahan produktif
Dinilai gagal stabilkan harga gula, Bulog dipanggil DPR usai Pilkada