Pemerintah Diminta Benahi Regulasi Genjot Investasi Migas
Direktur Indonesia Petroleum Association (IPA), Nanang Abdul Manaf menyampaikan, salah satu cara untuk menarik investor asing masuk yakni dengan membenahi regulator yang selama ini dianggap masih sulit. Sebab, rata-rata investor yang ingin masuk masih mempertimbangkan dikarenakan regulasi yang rumit.
Indonesia Petroleum Association (IPA) membeberkan beberapa cara agar pemerintah dapat meningkatkan minat investor minyak dan gas bumi (migas) global untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi di Tanah Air.
Direktur Indonesia Petroleum Association (IPA), Nanang Abdul Manaf menyampaikan, salah satu cara untuk menarik investor asing masuk yakni dengan membenahi regulator yang selama ini dianggap masih sulit. Sebab, rata-rata investor yang ingin masuk masih mempertimbangkan dikarenakan regulasi yang rumit.
-
Siapa yang bertemu dengan Airlangga Hartarto saat membahas investasi di Indonesia? Delegasi kongres Amerika Serikat yang terdiri Jonathan Jackson, Young Kim, Andy Barr, dan Jasmine Crockett, bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta di Jakarta, Senin (28/8).
-
Bagaimana cara Indonesia menarik investasi 'family office'? Dia harus datang kemari (Indonesia). Misalnya, dia taruh duitnya 10 atau 30 juta dolar AS, dia harus investasi berapa juta, dan kemudian dia juga harus memakai orang Indonesia untuk kerja di family office tadi. Jadi, itu nanti yang kita pajakin.
-
Bagaimana cara membagi anggaran untuk investasi? Martua menyarankan adanya pembagian porsi alokasi anggaran untuk berinvestasi.“Untuk pemula, secara umum bisa dialokasikan dengan pembagian 40% - 30% - 20% dan 10%," rinci Martua.
-
Bagaimana inflasi mempengaruhi nilai investasi? “Inflasi juga dapat memengaruhi nilai tukar. Negara-negara dengan tingkat inflasi rendah biasanya mengalami apresiasi nilai mata uang dibandingkan negara-negara dengan inflasi yang lebih tinggi,” ujar Kar Yong Ang.
-
Siapa yang mendorong penerapan skema investasi 'family office' di Indonesia? Presiden Joko Widodo mengumpulkan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala lembaga negara untuk membahas potensi skema investasi 'family office' dalam rapat internal di Istana Negara Jakarta, Senin (1/7) lalu.
-
Bagaimana Cak Imin membandingkan pelayanan investasi di Indonesia dengan Cina? Menurut Cak Imin, pelayanan terhadap investasi di Indonesia masih jauh dari Cina. Kata ketua umum PKB ini, di Cina telah memberikan pelayanan yang memadai."Pelayanan yang diberikan kepada investasi jauh dari Tiongkok misalnya. Mereka betul-betul pelayanan yang memadai," ujarnya.
"Kita sering berhadapan dengan aturan, kita ingin simple tapi tetap mengatur dengan bisnis kita. Tapi di daerah beda lagi. Ini yang buat investor kadang kesulitan. Kita itu fokusnya mencari minyak dan teknisnya kita harus pinggirkan," kata dia dalam diskusi yang di gelar di Kawasan Cikini, Jakarta, Kamis (8/8).
Nanang pun mendorong agar pemerintah membuka perizinan untuk investor di sektor migas melalui satu pintu. Dengan begitu tidak ada lagi investor global yang merasa kesulitan untuk masuk ke Tanah Air.
"Ketika kita berhadapan dengan investor kan dia bisa memilih kalau di tempat lain lebih baik barangkali di tempat yang lain," kata dia.
Selain dari sisi regulator, tak kalah penting adalah masalah kepastian. Sebab, kebanyakan investor global yang ingin masuk menamakan modalnya perlu kepastian dari segi value.
"Kita namanya kontrak kalau sudah masuk produksi itu 30 tahun. Investor selama 30 tahun ingin mendapatkan kepastian, perhitungan itu harus sudah kembali," jelasnya.
Meski begitu, Nanang mengakui dari segi kepastian hukum pemerintah mengenai investor saat ini sudah cukup baik. Namun, perlu digarisbawahi pula, Indonesia berkompetisi dengan negara-negara lain untuk mendatangkan investor global.
"Jadi kita harus lebih baik dengan negara tetangga seperti Malaysia, Vietnam, Thailand. Karena terus terang investor tidak punya loyalitas ketika pilihan secara itulah diambil. Begitu ada daerah lebih atraktif mencari baru untuk itu kita harus menyadari kita bukan menjadi daerah primadona lagi tapi kita harus berkompetisi dengan negara lain," pungkasnya.
Baca juga:
Terbitkan 7 Seri SBR, Kemenkeu Telah Raup Rp37 Triliun
Sukuk ST005 Tawarkan Bunga 7,4 Persen, Bisa Didapat Mulai Harga Rp1 Juta
Indonesia Jadi Negara Pertama di Asia Miliki Apple Developer Academy
Wijaya Karya Bidik Proyek di Afrika Senilai Rp2 Triliun
Pengusaha: Kalau Tak Ada Investor, Unicorn Tidak Pernah Ada di Indonesia
BKPM Tegaskan Tak Semua Investasi Asing Bisa Masuk