Pemerintah Targetkan Penduduk Miskin Ekstrem Turun 3 Juta di 2023
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas menyusun rencana kerja pemerintah (RKP) 2023. Salah satu sasarannya, menghapus tingkat kemiskinan ekstrem pada tahun tersebut.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas menyusun rencana kerja pemerintah (RKP) 2023. Salah satu sasarannya, menghapus tingkat kemiskinan ekstrem pada tahun tersebut.
Secara peta jalan, Menteri Suharso Monoarfa menargetkan, tingkat kemiskinan ekstrem dapat ditekan menjadi 1,5-2 persen pada 2023 mendatang.
-
Kapan Bekasem diproses? Didiamkan selama Dua Bulan Menurut abdi dalem, proses pengawetan ikan ini berlangsung selama kurang lebih dua bulan di ruangan Pungkuran Dalem Arum Keraton Kasepuhan.
-
Kapan KEK Singhasari diresmikan? KEK Singhasari berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, wilayah ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak 27 September 2019.
-
Kapan R.A.A Kusumadiningrat memimpin? Sebelumnya, R.A.A Kusumadiningrat sempat memerintah pada 1839-1886, dan memiliki jasa besar karena mampu membangun peradaban Galuh yang cukup luas.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Kapan Sobikhan mulai menanam sawo raksasa? Pada waktu awal Sobikhan menanam sawo raksasa pada tahun 2015, belum banyak orang yang mengenal sawo raksasa.
"Atau kira-kira kita dapat mengurangi kemiskinan 2,5-3 juta orang. Diharapkan semakin kecil menjadi 0-1 persen pada tahun 2024," ujar dia dalam Kick Off Meeting Penyusunan RKP 2023 secara virtual, Kamis (17/2).
Selain itu, dalam sasaran dan indikator fokus RKP 2023, proporsi penduduk yang tercakup dalam program jaminan sosial diproyeksikan mencapai 91 persen.
Berdasarkan evaluasi capaian sasaran pembangunan RKP 2021 lalu, Suharso coba menu bukan beberapa kinerja yang dianggap positif.
"Tingkat kemiskinan terus menurun menjadi single digit, 9,71 persen. Di samping itu tingkat pengangguran terbuka lebih rendah dari targetnya, 6,49 persen," bebernya.
Keluar dari Jebakan Kelas Menengah
Namun, dia tak mau lengah. Pemerintah terus mengejar visi Indonesia 2045, di mana Ibu Pertiwi ditargetkan keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap) sebelum 100 tahun peringatan kemerdekaan Indonesia.
Menteri Suharso menegaskan, kurun waktu 2020-2024 jadi periode yang krusial sebagai titik awal pencapaian visi tersebut.
"Kita dalam konteks middle income trap ini berharap, pada 2022 masuk kembali menjadi kelompok negara upper middle income. Itu terbentuk dengan pendapatan di atas USD 4.100," tutur dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com