Pemkot Sukabumi Tak Lagi Beri Izin Dirikan Minimarket
Andri mengatakan saat ini Kota Sukabumi pun sudah memiliki S-Mart untuk menampung seluruh produk UKM asal Kota Sukabumi dan sudah ada 40 jenis produk yang dijual atau dipasarkan di minimarket yang dalam pengelolaan dilakukan oleh warga sekitar dengan dibentuk koperasi.
Pemerintah Kota Sukabumi, Jawa Barat sudah tidak lagi memberikan izin kepada siapapun untuk mendirikan minimarket. Sebab, jumlahnya sudah mencapai kuota sehingga tidak ada penambahan lagi.
"Adanya pembatasan izin untuk mendirikan atau membuka minimarket ini untuk memberikan kesempatan dan peluang kepada pelaku usaha kecil seperti warung dan toko kelontong dalam mengembangkan usahanya," kata Wakil Wali Kota Sukabumi, Andri Setiawan Hamami di Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (20/9).
-
Kapan Ririn Ekawati merayakan bisnis barunya? Bisnis baru ini adalah hadiah terbaik untuk Ririn yang baru saja berulang tahun.
-
Apa bisnis yang dirintis oleh Risma di Yogyakarta? Risma memulai usaha kecil-kecilan dari pre-order di rumah. Dari sinilah Risma mulai mengumpulkan modal sedikit demi sedikit hingga akhirnya memberanikan diri untuk membuka bisnis ramen.
-
Apa yang dirayakan Ririn Ekawati dalam acara peluncuran bisnis barunya? Bisnis baru ini adalah hadiah terbaik untuk Ririn yang baru saja berulang tahun.
-
Kapan Joy Sembiring melihat peluang bisnis di usaha wortel? Seiring berjalannya waktu, Joy melihat peluang bisnis di usaha wortel ketika kegiatan impor sudah tidak lagi dilakukan.
-
Dimana perusahaan rambut palsu milik Krisna berlokasi? Di kampung halamannya, pria yang akrab disapa Krisna itu mendirikan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi rambut palsu. Nama perusahaannyae PT. Bejana Cita Settara (PT BCS).
-
Bagaimana Aqila berbisnis? Aqila tampaknya mengikuti kegiatan di sekolahnya yang mengajarkan siswa menjadi wirausahawan sejak dini.
Dia menegaskan, hal itu bukan berarti pihaknya memutus sama sekali kerja sama dengan pengelola minimarket, tetapi pelaku usaha maupun pengelola pasar modern tersebut menjadi konsultan bagi pelaku usaha kecil dan menengah di Kota Sukabumi.
Selain itu, Pemkot Sukabumi juga mengharuskan minimarket menyediakan ruang untuk mempromosikan dan menjual produk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) karya warga Kota Sukabumi dan setiap produk UKM yang masuk ke minimarket itu tidak dikenakan biaya apapun seperti sewa stan atau menyimpan sejumlah uang untuk jaminan agar produk UKM dijajakan di ritel modern itu. .
Dengan demikian dia berharap penghasilan pelaku UKM terus meningkat.
"Kami terus menjalin kerja sama dengan para pengusaha dan pengelola minimarket hingga supermarket, namun bentuknya seperti memberikan pelatihan dan membantu dalam pemasaran," kata Andri Setiawan Hamami.
Andri mengatakan saat ini Kota Sukabumi pun sudah memiliki S-Mart untuk menampung seluruh produk UKM asal Kota Sukabumi dan sudah ada 40 jenis produk yang dijual atau dipasarkan di minimarket yang dalam pengelolaan dilakukan oleh warga sekitar dengan dibentuk koperasi.
Karena itu, pihaknya terus berupaya membantu seluruh pelaku UKM agar bisa tetap berproduksi. Sementara untuk pemasarannya akan dibantu sepenuhnya oleh pemerintah, dengan syarat kemasan harus menarik, memiliki kualitas, dan mempunyai semangat untuk berkreasi dan mengembangkan produk mereka.
Baca juga:
Strategi Hero Supermarket Bertahan di Tengah Gempuran Belanja Online
Jalankan Transformasi, Hero Bakal Kucurkan Dana Segar Rp500 Miliar
Dampak Gudang Terbakar, 350 Gerai Alfamidi di Banten-Jakarta-Bogor Terkendala Suplai
Kemendag: Revisi Aturan soal Bisnis Waralaba Terbit Bulan Ini
Inilah Penyebab Bisnis Waralaba Tak Bergairah di Daerah
Pameran Waralaba Dalam dan Luar Negeri Incar Nilai Transaksi Rp1,4 Triliun