Pengamat sebut Indonesia butuh alat pembuat garam modern
Pemerintah memutuskan untuk mengimpor garam industri sebanyak 3,7 juta ton demi memenuhi kebutuhan industri dalam negeri. Garam impor ini rencananya akan dimanfaatkan oleh industri yang bergerak petrokimia, kaca, lensa, hingga makanan dan minuman.
Pemerintah memutuskan untuk mengimpor garam industri sebanyak 3,7 juta ton demi memenuhi kebutuhan industri dalam negeri. Garam impor ini rencananya akan dimanfaatkan oleh industri yang bergerak petrokimia, kaca, lensa, hingga makanan dan minuman.
Ekonom Universitas Indonesia (UI) Lana Soelistianingsih mengatakan impor garam yang akan dilakukan oleh pemerintah bukan lagi hal baru. Dari dulu pemerintah selalu melakukan impor garam, lantaran stok yang dimiliki tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan industri Indonesia.
-
Siapa yang mengunjungi Indah Permatasari di Jakarta? Mertua Indah Permatasari beberapa waktu lalu datang ke Jakarta mengunjungi anak, menantu dan cucu mereka.
-
Kapan Ayam Kodok menjadi makanan khas Jakarta? Menurut kisah, menu ini sudah ratusan tahun digemari warga ibu kota, bersamaan dengan kuliner legendaris lainnya yakni ikan gabus pucung dan sup daging sapi.
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Kapan makanan Padang mulai banyak di Jakarta? Warung makan Padang belum sebanyak setelah tahun 1970an. Makan makanan Padang bagi mahasiswa zaman itu, terasa mahal. Sekali-sekali saja,” beber Firman Lubis.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
"Kalau garam dari dulu sudah impor karena tidak cukup. Garam kita itu untuk kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan industri," kata Lana saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Sabtu (20/1).
Menurut Lana, terbatasnya garam karena Indonesia tidak mempunyai alat pembuat garam yang modern. Selama ini pembuatan garam masih mengandalkan matahari sehingga ketika musim hujan pembuatan garam menjadi terganggu. Oleh karena itu dia berharap pemerintah dapat menyediakan pembuat garam modern agar Indonesia tidak lagi melakukan impor.
"Kita juga membutuhkan pembuatan garam yang modern. Karena sinar matahari ada, air laut juga banyak hanya karena prosesnya tradisional sehingga diperlukan proses pembuatan garam yang lebih modern. Tidak mengandalkan sinar matahari. Jadi kalau ada hujan enggak terganggu. Kalau garam bisa dilakukan karena bisa dalam bentuk pabrik," ujarnya.
Seiring dengan perkembangan zaman permintaan garam di Indonesia semakin meningkat. Oleh karena itu pemerintah melakukan impor untuk selalu menjaga ketersediaan garam dan stabilitas harga di dalam negeri.
"Kita ketahui sekarang, kan kebutuhan makanan dan minuman berkembang, bisnis kuliner juga berkembang, itu semua butuh garam. Rumah tangga, masak juga. Di sisi lain industri minyak, kalau lagi ngebor itu dia butuh garam juga. Jadi ini memang permintaan garam jadi naik seiring dengan perkembangan industri makanan dan minuman, yang mungkin tidak diantisipasi oleh pemerintah sehingga perlu tambahan impor garam," ujarnya.
(mdk/did)