Pengelola: Kerusakan KEK Tanjung Lesung Tak Terlalu Ekstrem
PT Banten West Java Tourism Development (BWJ) selaku pengelola kawasan destinasi pariwisata di Tanjung Lesung menyatakan, terjangan tsunami tak banyak merusak hotel dan villa di wilayah pesisir selatan Banten tersebut. Dari total 1.500 hektare (ha) lahan yang dimiliki perseroan, hanya sekitar 2 ha yang terkena tsunami.
PT Banten West Java Tourism Development (BWJ) selaku pengelola kawasan destinasi pariwisata di Tanjung Lesung menyatakan, terjangan tsunami tak banyak merusak hotel dan villa di wilayah pesisir selatan Banten tersebut. Dari total 1.500 hektare (ha) lahan yang dimiliki perseroan, hanya sekitar 2 ha yang terkena sapuan tsunami.
"Kalau kawasan Tanjung Lesung ini kan 1.500 ha. Kemudian kawasan hotel dan villa ini kurang lebih 15-20 ha. Tapi yang terkena dampak propertinya itu sekitar 2 ha, jadi tidak terlalu besar," ungkap Direktur Utama PT BWJ, Poernomo Siswoprasetijo, di Menara Batavia, Jakarta, Senin (24/12).
-
Kapan tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Kapan tsunami terjadi? Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air di bawah laut akibat pergeseran lempeng bumi, erupsi gunung berapi bawah laut, hingga jatuhnya meteor ke laut.
-
Di mana tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Apa penyebab tsunami Storegga? Dipicu oleh tanah longsor besar di bawah air di lepas pantai Norwegia, peristiwa ini menyebabkan gelombang raksasa setinggi lebih dari 20 meter (65 kaki) menghantam Kepulauan Shetland, yang terletak di utara daratan Skotlandia.
-
Bagaimana cara BPBD Bantul mengatasi kekurangan EWS Tsunami? “Ke depan akan kita anggarkan lebih banyak lagi. Pengadaan EWS tsunami juga akan kita ajukan ke APBD maupun pusat. Kapan terealisasi tidak tahu yang penting kami mengusulkan dulu,” kata Agus.
-
Kapan Gunung Krakatau meletus dan menyebabkan tsunami dahsyat? Letusan dahsyat Gunung Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883.
Oleh karenanya, dia berusaha meyakinkan publik, bahwa kerusakan yang diderita Tanjung Lesung tidak separah seperti yang selama ini diperkirakan banyak orang.
"Kami sudah berhubungan juga dengan teman-teman travel agent dan hotel di sekitar Banten juga beberapa daerah, untuk bisa memberikan penjelasan kepada dunia internasional bahwa kondisinya tidak terlalu ekstrem seperti yang digambarkan kemarin," imbuhnya.
Dia melanjutkan, PT BWJ memiliki sebanyak 61 cottage di Tanjung Lesung, di mana sekitar 30 persen diperkirakan rusak akibat terkena hantaman tsunami. Poernomo menambahkan, publik bisa menganggap kawasan Tanjung Lesung rusak parah lantaran adanya satu event besar di sana pada saat terjadinya bencana.
"Yang parah ini ada event di pinggir pantai. Itu yang menyebabkan korban cukup besar," sambungnya.
Sebelumnya, Kepala Satuan Komunikasi Corporate PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), I Made Suprateka mengaku tidak menyangka acara gathering tahunan PLN Transmisi Jawa Bagian Barat (TJBB) bakal berubah menjadi petaka. Padahal, penunjukan lokasi acara di Pantai Tanjung Lesung, Banten dipilih bukan tanpa pikir panjang.
Akibat tsunami, dari 225 peserta gathering PLN terdiri dari karyawan beserta istri tersebut, tercatat 23 orang meninggal dunia. Sementara 137 orang dilaporkan selamat, sedangkan 65 sisanya masih belum ditemukan.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
303 Personel Brimob Sisir Wilayah Terisolir Bencana Tsunami di Banten
KEK Tanjung Lesung Diterjang Tsunami, Pengelola Taksir Rugi Rp 150 Miliar
Banten & Lampung Diterjang Tsunami, BNPB Minta RI Bangun Sistem Peringatan Dini
10 Karyawan RSUD Tarakan Meninggal Dunia Akibat Tsunami Banten
Usai Tsunami Banten, BMKG Prediksi Gelombang Tinggi Di Selat Sunda Sampai 27 Desember
Jokowi Tinjau Lokasi Terdampak Tsunami Selat Sunda
Beginilah Penampakan Erupsi Gunung Anak Krakatau dari Udara