Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung habiskan Rp 17 triliun
Untuk lima tahun ke depan, Pelindo I menyiapkan investasi sebesar Rp 34 triliun.
PT Pelindo I (Persero) memperkirakan total nilai investasi pengembangan pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara bisa menembus USD 14 miliar atau setara Rp 17 triliun. Sumber pendanaan, sebesar 30 persen dari kas internal dan 70 persen pinjaman perbankan.
Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Cahyana menyebut, pihaknya mengalokasikan dana sebesar USD 400-500 juta untuk pengadaan lahan, pembangunan kawasan industri 1000 hektar di mana 200 hektar akan direklamasi, serta pembangunan terminal transit
-
Bagaimana Pelindo membangun konektivitas pariwisata di Indonesia? Selain itu, para delegasi akan diajak untuk mengunjungi Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang disiapkan untuk menjadi jangkar dalam membangun konektivitas pariwisata di Indonesia
-
Apa tujuan utama Pemilu di Indonesia? Tujuan Pemilu secara Umum Tujuan pemilihan umum (Pemilu) secara umum adalah untuk memilih wakil rakyat dan membentuk pemerintahan baru sesuai dengan kehendak rakyat.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
-
Siapa yang diuntungkan dari Pemilu di Indonesia? Dengan adanya pemilu, para pemimpin yang terpilih dapat secara sah dan demokratis memegang kekuasaan.
-
Kapan Pelindo mencatat raihan positif di bidang pariwisata maritim? Pelindo Regional 3 Bali, mencatat raihan positif dalam bidang pariwisata maritime dalam 10 bulan terakhir 2023, jumlah wisatawan asing yang tiba melalui kapal pesiar di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, sebanyak 21.842 orang.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
"Nantinya pembangunan pelabuhan Kuala Tanjung terdiri dari empat tahap," ujarnya di Hotel JW Marriot, Jakarta, Rabu (21/1).
Tahap pertama, perusahaan akan membangun terminal multipurpose yang diperkirakan dimulai awal Maret 2015 dan rampung pada kuartal I 2018. Konsesi lahan sudah diperoleh dua pekan lalu.
Tahap kedua, pembangunan kawasan industri yang akan dimulai bersamaan dengan terminal multipurpose. Nantinya, perusahaan akan menggandeng PT Perkebunan Nusantara III Persero, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, PT Pupuk Indonesia Persero, PT Pertamina Persero, PT PLN Persero, dan PT Inalum Persero. Tahap ini diperkirakan tuntas pada 2019.
"Kalau tahap I dan II sukses, maka kami akan bangun tahap III dan IV," terang Bambang.
Dia menyebut, tahap III dan IV akan dibangun terminal transit dan kota terintegrasi. "Dengan adanya pelabuhan Kuala Tanjung, maka ekspor dari Sumatera ke India dan negara lainnya lebih cepat," tegasnya.
Dalam kaitan kerja sama dengan Port of Rotterdam, pengelola pelabuhan terbesar di Eropa itu akan memberi masukan soal pengembangan pelabuhan Kuala Tanjung.
Untuk lima tahun ke depan, Pelindo I menyiapkan investasi sebesar Rp 34 triliun. Alokasinya untuk pengembangan pelabuhan Belawan, terminal peti kemas di Dubai, terminal peti kemas di batam, terminal peti kemas Kijang, revitalisasi terminal curah kering Belawan, hingga pembangunan terminal mobil di Belawan.
Managing Director Port of Rotterdam International Roger Clasquin mengakui, pelabuhan Kuala Tanjung sangat potensial. Oleh sebab itu, pihaknya percaya keuntungan yang diperoleh dari industri yang berada di sekitar Kuala Tanjung akan lebih besar lagi.
"Sebelum kami memberikan konsepnya, kami pelajari dulu market setempat. Kami percaya dengan kompetensi yang kami miliki dapat memberikan masukan kepada Pelindo I," singkatnya.
Baca juga:
Di balik ngototnya bos Pelindo II tolak Pelabuhan Cilamaya
Bos Pelindo pesimis rencana Jokowi bangun 24 pelabuhan efektif
Pelindo II usul proyek tol laut dimulai dari Pelabuhan Belawan
Pelindo II tak bakal bikin kereta kontainer di Tanjung Priok
Bos Pelindo: 65 Persen kapal Indonesia tidur di pelabuhan
Bos Pelindo II tak soal ekspor barang via Singapura