Pengguna QRIS Capai 13,4 Juta, Didominasi UMKM
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengatakan, jumlah pengguna Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sudah mencapai 13,4 juta merchant di seluruh Indonesia. Di mana 95 persen pengguna merupakan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengatakan, jumlah pengguna Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sudah mencapai 13,4 juta merchant di seluruh Indonesia. Di mana 95 persen pengguna merupakan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
BI bersinergi dengan Pemerintah serta para pelaku usaha mendorong upaya digitalisasi UMKM secara end-to-end di berbagai aspek, antara lain dari sisi produksi untuk meningkatkan produktivitas, memperluas akses pemasaran melalui onboarding, dan memanfaatkan transaksi pembayaran digital untuk menciptakan UMKM yang berdaya saing dan berkelas.
-
Mengapa QRIS dianggap sebagai solusi pembayaran digital yang sangat hemat? Tidak heran jika QRIS muncul sebagai solusi yang sangat hemat biaya untuk pembayaran digital serta mendukung kemajuan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah.
-
Bagaimana cara menggunakan QRIS untuk melakukan transaksi? Cara menggunakan QRIS hanya perlu dengan scan barcode menggunakan kamera hp pada QR code yang sudah disediakan oleh merchant. BRImo akan langsung bekerja dan melakukan konfirmasi. Jika data sudah benar kamu hanya perlu memasukkan PIN untuk menyelesaikan transaksi.
-
Apa itu QRIS? Transaksi QRIS dinilai serupa dengan uang elektronik seperti e-toll.
-
Mengapa QLola by BRI menjadi pilihan ideal bagi bisnis dalam transaksi digital? Pasalnya, QLola by BRI ini telah dirancang untuk memberikan kemudahan penggunaan serta pemantauan online, yang menjadikannya pilihan ideal bagi bisnis.
-
Dimana QRIS dapat digunakan? QRIS merupakan revolusi dari QR code yang berasal dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP).
"Bank Indonesia juga telah menyusun kerangka kerja Kebijakan Pengembangan UMKM BI yang bertujuan mendorong UMKM Indonesia agar memiliki daya saing, salah satunya adalah melalui program UMKM go digital," kata Destry di Jakarta, Senin (13/12).
Selain itu, Bank Indonesia juga telah memiliki beberapa detail program digitalisasi UMKM yang disusun secara end-to-end untuk mengakselerasi inisiatif Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI).
Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Nurhaida menyampaikan, sebagai regulator, OJK telah menginisiasi akselerasi Transformasi Digital Sektor Jasa Keuangan, yang tertuang dalam Master Plan Sektor Jasa Keuangan Indonesia (MPSJKI) 2021-2024 dan Roadmap & Action Plan Inovasi Sektor Jasa Keuangan 2020-2024.
"Sejak 2021 OJK telah menyiapkan sejumlah inisiatif strategis untuk menghadapi berbagai perkembangan dan tantangan di sektor jasa keuangan. Salah satu yang menjadi prioritas adalah percepatan digitalisasi serta optimalisasi ekosistem digital, dan peningkatan literasi digital," kata Nurhaida
Nurhaida juga menyoroti perkembangan pada sektor teknologi, terutama dengan penggunaan aplikasi Big Data, Artificial Intelligence yang memunculkan berbagai produk dan model bisnis baru, antara lain hadirnya Bigtech, Neo Bank, Lifestyle Center dan Super-Apps.
"Perkembangan pada sektor teknologi menyadarkan kami bahwa terdapat tiga isu utama yang perlu menjadi perhatian regulator dalam membawa transformasi digital ke depan, yaitu integrasi, disrupsi, dan kapasitas antara fintech, regulator dan pelaku dari berbagai sektor ekonomi," tandasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Lewati Target 2021, UMKM Pengguna QRIS Tembus 13 Juta per November
Bank Indonesia Perkenalkan QRIS dan SNAP, Ini Keuntungannya Bagi Nasabah
Luncurkan JakOne Abank & SIAP QRIS, Pemprov DKI Digitalisasi Keuangan di Pasar Santa
Percepat Pemulihan Ekonomi, Anggota DPR Dorong Pelaku Pariwisata Manfaatkan QRIS
Tembus 12,1 Juta Pengguna, Nilai Transaksi QRIS Capai Rp7,6 Triliun
Hingga Awal November, Jumlah Merchant QRIS Capai 12 Juta