Pengiriman batu bara turun 3 juta ton, nilai ekspor April merosot
Ekspor migas dan nonmigas mengalami penurunan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor Indonesia pada April 2016 sebesar USD 11,45 miliar. Angka ini turun 3,07 persen dibanding Maret 2016 sebesar USD 11,8 miliar.
Secara kumulatif (Januari-April 2016) nilai ekspor Indonesia mencapai USD 45,05 miliar, menurun 13,63 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.
-
Bagaimana PT Adaro Indonesia memulai usahanya di bidang pertambangan batubara? Dengan meningkatnya fokus pada batubara, pada tahun 1976 Departemen Pertambangan membagi Kalimantan Timur dan Selatan menjadi 8 blok batubara dan mengundang tender untuk blok-blok tersebut. Perusahaan Pemerintah Spanyol Enadimsa menawar Blok 8 di Kabupaten Tanjung Kalimantan Selatan, karena batu bara diketahui ada di kabupaten tersebut dari singkapan yang dipetakan oleh ahli geologi Belanda pada tahun 1930-an dan dari persimpangan di kedalaman sumur minyak yang dibor oleh Pertamina pada tahun 1960-an.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Apa yang dimaksud dengan batu empedu? Batu empedu merupakan kondisi di mana terbentuknya batu-batu kecil di dalam kantong empedu yang disebut dengan kolesistitis.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, penurunan nilai ekspor disebabkan oleh menurunnya ekspor nonmigas sebesar 0,1 persen dari USD 10,57 miliar menjadi USD 10,56 miliar. Selain itu, ekspor migas juga menurun 28,44 persen, dari USD 1,24 miliar menjadi USD 886,8 juta.
"Tahun-tahun sebelumnya bulan April memang selalu terjadi penurunan dari Maret. Ada faktor musiman. Penurunan ini terutama disebabkan oleh turunnya ekspor batu bara sebesar turun 3 juta ton. Penurunan ekspor migas. Batu bara trennya menurun terus," kata Sasmito dalam konferensi pers di gedung BPS, Jakarta, Senin (16/6).
Selain itu, penurunan ekspor migas disebabkan oleh menurunnya ekspor minyak mentah 42,45 persen menjadi USD 327,3 juta, ekspor gas turun 20,02 persen menjadi USD 486,2 juta.
Sementara penurunan terbesar ekspor nonmigas terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar USD 159 juta (12,75 persen) dan perhiasan/permata sebesar USD 135,7 juta (18,05 persen).
Sementara itu, secara kumulatif, ekspor nonmigas produk industri pengolahan menurun 6,46 persen, ekspor produk pertambangan dan lainnya menurun 24,64 persen, dan ekspor produk pertanian menurun 19,84 persen. Sehingga, volume ekspor secara kumulatif menurun 9,22 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2015.
"Ekspor kita semakin didominasi manufaktur. Proses pengolahan dari bahan mentah diproses di dalam negeri. Sehingga ke depan kalau batu bara sebaiknya bukan di ekspor tapi dimanfaatkan atau di proses di dalam negeri sehingga memberi manfaat lebih banyak," imbuhnya.
Baca juga:
Ridwan Kamil sebut warga Malaysia tengah keranjingan produk Bandung
Akhir tahun, BI optimistis defisit transaksi berjalan 2,6 persen PDB
Menteri Saleh minta impor daging tanpa tulang diperbolehkan
BI catat neraca perdagangan RI defisit USD 287 juta
Triwulan I-2016, BI catat defisit transaksi berjalan USD 4,7 miliar
Mendag klaim kinerja ekonomi RI dalam tren positif
Dapat lisensi, RI bisa ekspor produk kayu ke Uni Eropa