Pengiriman JNE Turun Hingga 10 Persen Terdampak Virus Corona
Virus Corona telah berdampak pada sektor jasa pengiriman. Presiden Direktur PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Mohamad Feriadi mengatakan, jumlah pengiriman barang mengalami penurunan hingga 10 persen dibanding hari-hari biasanya.
Virus Corona telah berdampak pada sektor jasa pengiriman. Presiden Direktur PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Mohamad Feriadi mengatakan, jumlah pengiriman barang mengalami penurunan hingga 10 persen dibanding hari-hari biasanya.
"Mungkin kisaran 10 persen dari hari biasa, sebelumnya bisa mencapai 1 juta lebih pengiriman barang," kata Feriadi saat dikonfirmasi Merdeka.com, Minggu (22/3).
-
Kapan JNE didirikan? JNE (Jalur Nugraha Ekakurir) adalah perusahaan ekspedisi atau kurir yang didirikan di Indonesia. Berikut adalah gambaran umum tentang sejarah ekspedisi JNE.Awal Pendirian (1990): JNE didirikan pada tanggal 26 November 1990 oleh H. Soeprapto Suparno di Jakarta, Indonesia.
-
Apa saja jenis paket JNE yang ditawarkan? Saat ini, JNE memiliki beberapa jenis paket, yang mana jenis paket tersebut memiliki ketentuan dan harga masing-masing.
-
Kenapa biaya kirim paket JNE berbeda-beda? Jenis jasa ekspedisi yang sudah berdiri sejak 1990 ini, memiliki banyak jenis pengiriman paket yang pastinya berbeda-beda pula biaya pengirimannya.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Siapa yang mengajak korban dari Lampung ke Jakarta? Karena ingin lepas dari tanggung jawab, AT mempunyai siasat mengajak RN dari Lampung ke Jakarta dalam kondisi pendarahan.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Selain itu, adanya perusahaan asal luar negeri yang berhenti melakukan kegiatan produksi turut menyumbang menurunnya kegiatan usaha JNE. "Tidak hanya barang asal China, tapi negara lain juga sama," Imbuhnya.
Hal ini kemudian diperparah oleh penutupan operasional pelabuhan di berbagai negara, sehingga mengganggu kelancaran arus barang ekspor impor yang masuk melalui jalur laut. Meski demikian, Feriadi enggan membeberkan mengenai omzet apakah menurun atau tidak.
Untuk mengantisipasi kerugian lebih lanjut, JNE terus melakukan pantauan terkait situasi pandemi virus Corona di berbagai negara, guna merumuskan kebijkan yang tepat bagi perusahaanya. Selain itu, Feri juga memastikan kebersihan produk maupun kemasan barang JNE, dengan melakukan penyemprotan desinfektan untuk terhindar dari kontaminasi virus Covid-19.
"Sesuai prosedur kita lakukan, untuk menjamin keamanan konsumen kita," pungkasnya.
Anteraja Tetap Beroperasi
Salah satu perusahaan pengiriman express, Anteraja msih tetap beroperasi dengan normal di tengah wabah virus corona. Berbagai langkah preventif dilakukan perusahaan di setiap kegiatan operasional yang berlangsung, mulai dari proses pick up, sorting di gudang hingga pengiriman paket kepada customer.
VP Operations Anteraja, Jimmi Krismiadhi mengatakan, tidak hanya kegiatan sterilisasi dengan penyemprotan disinfektan yang dilakukan secara menyeluruh di fasilitas operasional, para karyawan yang sedang bertugas juga dibekali masker dan sarung tangan untuk mencegah adanya penyebaran virus. Selain itu, setiap Satria (sebutan untuk kurir Anteraja) diwajibkan untuk menggunakan masker dan sarung tangan dalam melaksanakan tugasnya.
"Hal ini kami terapkan untuk tetap menjaga keamanan dan kenyamanan konsumen Anteraja.
Guna terus memperhatikan kesehatan para karyawannya, Anteraja juga menerapkan pemeriksaan suhu tubuh secara berkala. Bagi karyawan yang dianggap kurang sehat diarahkan untuk beristirahat dan tidak memaksakan diri untuk bekerja. Untuk melengkapi prosedur kebersihan yang memadai, Anteraja juga menyediakan hand sanitizer di titik-titik operasional," jelas Jimmi di Jakarta, Jumat (20/3).
Dia menyebut, seluruh prosedur kebersihan pada kegiatan operasional ini akan terus dijalankan dan terus dipantau. "Kami akan terus beroperasi dengan maksimal untuk melayani masyarakat tanpa melupakan kepentingan menjaga kebersihan di setiap proses yang berlangsung, karena hal ini berpengaruh pada kesehatan seluruh Satria dan karyawan Anteraja yang merupakan prioritas kami," ujarnya.
(mdk/azz)