Pengusaha Harap Rupiah Stabil di Kisaran Rp 13.000 per USD Tahun ini
Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Widjaja Kamdani, mengatakan selama ini posisi Rupiah memang terus mengalami ketidakstabilan. Hal ini dinilai sebagai dampak dari kondisi global dan kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Pengusaha menyambut baik penguatan nilai tukar Rupiah yang kini berada pada level Rp 14.090 per USD. Namun, diharapkan di 2019, kurs Rupiah bisa lebih stabil di kisaran Rp 13.000 per USD.
Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Widjaja Kamdani, mengatakan selama ini posisi Rupiah memang terus mengalami ketidakstabilan. Hal ini dinilai sebagai dampak dari kondisi global dan kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Kapan Ayat Seribu Dinar turun? Ayat seribu dinar adalah sebutan untuk dua ayat dalam Surat At Thalaq, yaitu ayat 2 bagian akhir dan ayat 3 seluruhnya.
-
Kapan nilai tukar Dolar Singapura terhadap Rupiah mengalami penurunan signifikan? Kemudian, terjadi penurunan hingga mencapai titik terendah sekitar 11.700 IDR per 1 SGD, sebelum kembali menguat ke 11.762,02 IDR per 1 SGD pada 25 September 2024.
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
"Ketidakpastian ini akan terus terjadi, karena kita tidak tahu posisi dari pada Trump ini seperti apa, policy-nya tidak stabil. Jadi dengan isu perang dagang, ketidakpastian global yang terjadi, tentu saja membuat exchange tidak bisa stabil," ujar dia di Kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Senin (7/1).
Namun demikian, dia yakin penguatan Rupiah yang terjadi hari ini bisa terus berlanjut. Setidaknya, Rupiah bisa stabil di level Rp 13.000 per USD.
"Kalau kita bisa stabil di Rp 13.000 saja ya, di angka itu. Sebenarnya buat kita itu yang masalah naik turunnya, karena kalau tidak stabil sangat merugikan. Karena kita banyak ekspor dan impor. Yang penting kita bisa remain stabil," kata dia.
Sementara untuk menekan ketergantungan terhadap Dolar AS, lanjut Shinta, para pengusaha kini mulai menggunakan mata uang lain dalam melakukan transaksi bilateral. Salah satunya memakai Yuan ketika berhubungan dagang dengan China.
"Saya rasa ini akan mulai di-explore. Saat ini ketergantungan kita kan sangat besar. Sementara di AS, The Fed masih bisa naik, dan kalau itu terus naik, pastinya akan ada dampaknya (ke Rupiah)," tandas dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Negosiasi Perang Dagang AS-China Bikin Rupiah Terus Menguat ke Rp 14.082 per USD
Rupiah Makin Perkasa ke Level Rp 14.091 per USD
Bos BI soal Rupiah Perkasa di Rp 14.268 per USD: Kepercayaan Investor Menguat Pada RI
Rupiah Menguat ke Level Rp 14.268 per USD
Rupiah Masih Betah di Level Rp 14.400-an per USD
Pertumbuhan Ekonomi dan Kurs Rupiah Meleset Dari Target APBN 2018
Bos BI Prediksi Rupiah Lebih Perkasa di 2019, Ini Pemicunya