Pengusaha ritel blak-blakan keunggulan berbelanja langsung di toko dibanding online
Managing Director Sogo Indonesia, Handaka Santosa, meyakini industri ritel tetap bisa bertahan di tengah pertumbuhan tren jual beli online atau e-commerce. Menurutnya, toko ritel menawarkan pengalaman berbelanja yang tak bisa didapatkan di e-commerce. Salah satunya soal pelayanan dari pramuniaga yang ada di toko.
Managing Director Sogo Indonesia, Handaka Santosa, meyakini industri ritel tetap bisa bertahan di tengah pertumbuhan tren jual beli online atau e-commerce. Menurutnya, toko ritel menawarkan pengalaman berbelanja yang tak bisa didapatkan di e-commerce.
Salah satunya soal pelayanan dari pramuniaga yang ada di toko offline. "Kita bisa buka e-commerce tapi kita tidak bisa merasakan produknya di sana. Misalnya kita membeli baju strip ke bawah, Anda tidak diberikan suatu arahan. Tapi kalau datang ke department store, Anda akan diberikan masukan. 'Wah Anda sudah tinggi, jadi jangan membeli motif ini karena garis-garis vertikal akan membuat kita kelihatan lebih tinggi'," jelas dia dalam acara Inspirato di SCTV Tower, Jakarta, Selasa (3/4).
-
Bagaimana caranya agar bisnis online shop yang dijalankan bisa banyak dikunjungi? "Daftarkan juga usaha ke berbagai platform online supaya online shop Anda banyak dikunjungi oleh khalayak ramai," tulis CIMB Niaga dikutip Selasa (23/7).
-
Kenapa nama toko yang unik dan lucu dianggap penting untuk online shop? Bukan tanpa alasan, nama toko yang unik dan lucu akan memberikan kesan menarik bagi calon pelanggan.
-
Siapa yang melakukan riset tentang kepuasan berbelanja online di e-commerce? Melihat situasi pasar digital di awal tahun 2024 yang terus bergerak mengikuti perkembangan kebutuhan dan preferensi masyarakat, IPSOS melakukan riset dengan tajuk ”Pengalaman dan Kepuasan Belanja Online di E-commerce”.
-
Kapan Ririn Ekawati merayakan bisnis barunya? Bisnis baru ini adalah hadiah terbaik untuk Ririn yang baru saja berulang tahun.
-
Siapa yang membangun bisnis melalui marketplace? Selain itu, penjual bisa secara independen membangun bisnisnya melalui fasilitas yang ada di platform ini.
-
Kenapa Hari Jomblo di Tiongkok menjadi Hari Belanja Online? Seperti halnya Hari Valentine di Amerika Serikat yang dianut oleh Hallmark, Hari Jomblo di Tiongkok juga dikooptasi oleh raksasa e-commerce Alibaba pada tahun 2009 dan diubah menjadi hari belanja online besar-besaran.
Selain itu, e-commerce saat ini juga ternyata masih membutuhkan toko sebagai strategi bisnisnya. Oleh sebab itu, e-commerce juga mulai membangun toko atau bekerja sama dengan toko offline.
"Saat ini perusahaan menuju ke arah e-commerce atau online, tapi apakah sudah disadari perusahaan e-commerce yang membeli toko-toko brick and mortar. Ternyata mereka juga membutuhkan toko-toko untuk penyaluran, display dan lain-lain," tutur dia.
Meski diakui keberadaan e-commerce membuat persaingan di sektor perdagangan semakin ketat, namun, para pengusaha ritel tidak mau begitu saja menyerah di tengah persaingan ini.
"Apakah kita menerima begitu saja persaingan yang makin ketat, dan kita hanya menjaga toko kita masing-masing? Saya rasa tidak. Apa yang kita lakukan, bagaimana menginovasi untuk menjadi lebih kreatif dan aktif untuk menciptakan sesuatu yang berkenaan dengan perdagangan agar bisa bersaing dengan online," ujar dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6
Baca juga:
Alfamart buka 800 gerai baru tahun ini
Inspiratif, perusahaan waralaba besar Indonesia ini dibangun dari nol
FIFGroup genjot pembiayaan Pertamini di Tangerang
Kawan Lama dan MCAS luncurkan KL Kiosk
12 Maret, McD bagikan 1.000 chicken muffin gratis saat sarapan di 167 gerai
Resep sukses 'zaman now' Baba Rafi, bawa kebab hingga penjuru negeri
Ingin bisnis dengan keluarga lancar, simak tips sukses dari bos Baba Rafi