Pengusaha Usul Sektor Manufaktur Dapat Kelonggaran Beroperasi Selama PPKM
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Haryadi B Sukamdani meminta tetap mengizinkan operasional industri manufaktur selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat. Adapun wacana perpanjangan PPKM direncanakan hingga 26 Juli 2021.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Haryadi B Sukamdani meminta tetap mengizinkan operasional industri manufaktur selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat. Adapun wacana perpanjangan PPKM direncanakan hingga 26 Juli 2021.
"Pelaku usaha memohon kepada pemerintah tetap mengizinkan operasional industri manufaktur," ujarnya dalam diskusi daring, Jakarta, Rabu (21/7).
-
Apa yang ditemukan oleh KPK di kantor PT Hutama Karya? Penyidik, kata Ali, mendapatkan sejumlah dokumen terkait pengadaan yang diduga berhubungan dengan korupsi PT HK. "Temuan dokumen tersebut diantaranya berisi item-item pengadaan yang didug dilakukan secara melawan hukum," kata Ali.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Apa yang ditemukan di Kawasan Industri Batang? Pada tahun 2019, seorang arkeolog asal Prancis bernama Veronique de Groot menemukan sebuah situs diduga candi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, Batang.
-
Bagaimana proses produksi sarung di pabrik tersebut? Seiring waktu, usaha tenun kecil ini terus berkembang. Kapasitas produksi dan jenis produk ditambah. Kini, selain memproduksi sarung tenun manual, pabrik ini juga membuat sarung tenun menggunakan Alat Tenun Mesin (ATM).
-
Apa yang diproduksi di pabrik kerupuk milik Pak Haji? Sampai sekarang, usaha kerupuk tersebut terus memproduksi kerupuk setiap harinya dan menjadi salah satu kerupuk favorit warga setempat.
-
Produk apa yang dihasilkan Desa Kemudo dari pengolahan limbah industri? “Kami mencoba melihat potensi yang ada di Desa Kemudo, yakni dengan adanya limbah kering dari industri,” kata Kepala Desa Kemudo, Hermawan Kristanto, kepada Merdeka.com baru-baru ini.
Pelaku usaha berjanji akan memenuhi persyaratan protokol kesehatan. Pertama, mengizinkan perusahaan industri manufaktur sektor kritikal dan esensial serta industri penunjangnya dan industri yang berorientasi ekspor untuk tetap beroperasi dengan kapasitas maksimal 100 persen karyawan operasional dan 25 persen karyawan penunjang operasional, apabila sudah melakukan vaksinasi minimal 2 kali untuk seluruh karyawannya.
"Perusahaan diharuskan tetap mengikuti prokes secara ketat dan melaporkan kegiatannya secara berkala pada Kemenperin," katanya.
Manufaktur sektor kritikal dan esensial perlu mendapatkan perhatian khusus untuk industri perusahaan manufaktur, apabili memiliki komitmen delivery dengan perusahaan lain di lingkup nasional atau negara lain yang secara kontraktual tidak bisa dihindari.
Kemudian, memiliki kepentingan mempertahankan produk-produk domestik dalam rangka substitusi import berupa bahan baku dan bahan penolong produksi. Lalu kepentingan mempertahankan pendapatan karyawan pada industri padat karya misalnya di sektor tekstil, garmen dan sepatu demi kepentingan pertimbangan geopolitik Indonesia di mata dunia Internasional.
"Memiliki compliance yang tinggi dari perusahaan-perusahaan tersebut, dengan setidaknya terdapat audit protokol kesehatan baik dari pemerintah, swasta atau oleh pembeli atau buyer perusahaan pembeli dari luar negeri," katanya.
Akan tetapi apabila ada kasus konfirmasi positif dalam industri manufaktur tersebut, evaluasi akan cepat dilakukan dengan menurunkan kapasitas menjadi 50 persen karyawan Operasional dan 10 persen karyawan penunjang operasional.
Baca juga:
10 Persen Buruh Pabrik Terpapar Covid-19, Ancaman PHK di Depan Mata
Produksi Pabrik Daihatsu Indonesia Diprediksi Turun 40 Ribu Unit, Ini Sebabnya
PMI Manufaktur Indonesia Turun Dipicu Tingginya Kasus Covid-19
Honda Prospect Motor Bikin Vaksinasi Covid-19 Ribuan Karyawan
Target KUR di Masa Pandemi
Juni 2021, PMI Indonesia Masih Menggeliat Meski Covid-19 Mengganas