Penjualan mobil turun, laba Astra anjlok 17 persen jadi Rp 11 T
Penjualan mobil Astra anjlok 20 persen.
Kinerja PT Astra International Tbk (ASII) di sembilan bulan pertama tahun ini mengalami penurunan. Tercatat, di kuartal III 2015, laba bersih turun 17 persen menjadi Rp 11,997 triliun dari periode sama tahun lalu Rp 14,499 triliun. Laba bersih per saham juga turun dari Rp 358 ke Rp 296 per saham.
Selain itu, pendapatan bersih konsolidasian juga menurun 8 persen menjadi Rp 138,177 triliun dari Rp 150,582 triliun di kuartal III 2014 silam.
-
Mengapa Toyota memilih Astra sebagai mitra di Indonesia? Toyota tidak pernah benar-benar memintai Astra, tetapi mereka menghendaki mitra dagang yang aman secara politis. Mereka memandang Astra, namun sesungguhnya mereka lihat adalah pemerintah (RI).
-
Kapan Honda Astrea Star diperkenalkan? Honda Astrea Star diperkenalkan pada tahun 1985, memulai era baru untuk sepeda motor bebek dengan desain yang lebih modern.
-
Apa itu Honda Astrea? Honda Astrea, yang telah menjadi merek legendaris dan sangat populer di Indonesia.
-
Bagaimana Toyota dan Astra berhasil menjalin kerjasama? Dan dibantu lobi Soedjomo Hoemardani, asisten pribadi Presiden Soeharto, jadilah Toyota memilih Astra sebagai mitra di Indonesia (hlm 76).
-
Bagaimana proses pengecatan mobil di pabrik PT Astra Daihatsu Motor? Pabrik PT Astra Daihatsu Motor (ADM) untuk pengecatan menggunakan standar manufaktur: Heat Polymerization, proses pengecatan dengan proses dipanaskan dengan suhu minimal 140 derajat celcius. Proses pengecetan manufaktur ADM 4 tahap: cleaning/pembersihan bodi, pelapisan antikarat, surfacer & sealing dengan lapisan terakhir adalah top coating.
-
Bagaimana TransAstra menangkap sampah luar angkasa? Penggunaan tas pengangkut sampah ruang angkasa ini juga selain digunakan untuk mengangkut puing, juga digunakan untuk menangkap asteroid dan batuan luar angkasa lainnya.
Presiden Direktur ASII, Prijono Sugiarto menjelaskan merosotnya kinerja perusahaan disebabkan oleh penjualan mobil yang menurun 20 persen dan penjualan motor menurun 14 persen. Selain segmen otomotif, alat berat dan pertambangan, serta agribisnis juga berkontribusi menekan laba perseroan.
"Kinerja Astra setelah lima tahun naik atau dua tahun flat, tahun ini penurunan di topline pendapatan bersih dan laba juga. Kami menyadari akhirnya Astra akan turun (kinerja) di 2015 karena ada divisi kami yang bergantung komoditas seperti penjualan batubara, mencapai USD 52 per ton, tahun lalu (batubara) masih di atas USD 100 per ton. Lalu, CPO di atas USD 1.000 per ton sekarang USD 550 per ton," ujarnya saat acara 'RUPSLB Astra' di Mandarin Oriental, Jakarta, Senin (16/11).
Prijono mengakui, perusahaan menghadapi penurunan konsumsi domestik, persaingan di pasar mobil, pelemahan harga komoditas dan penurunan kualitas kredit korporasi dalam sembilan bulan pertama tahun ini, sehingga kontribusi dari seluruh segmen bisnis menurun kecuali alat berat dan pertambangan.
"Tetapi kenyataan ekonomi Indonesia hanya tumbuh 4,7 persen maka terjadi penurunan daya beli juga, terlihat dari penjualan mobil dan motor yang menyebabkan penjualan Astra turun, Rupiah melemah juga berdampak. Tentu tahun ini prediksi angkanya tidak baik dibanding tahun lalu profitabilitas 19,2 turun," jelas dia.