Penukaran Uang Pinggir Jalan, Bisnis Musiman Bermodal Puluhan Juta Rupiah
Jelang lebaran, pelaku bisnis jasa penukaran uang mulai menjamur di pinggir jalan. Untuk memulai bisnis ini, modal minimum para penjaja uang receh tidak lah kecil, bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Jelang lebaran, pelaku bisnis jasa penukaran uang mulai menjamur di pinggir jalan. Untuk memulai bisnis ini, modal minimum para penjaja uang receh tidak lah kecil, bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Seperti Hutagaol, pelaku bisnis penukaran uang receh di Jalan Kalimalang, Jakarta Timur, bercerita bahwa dia sudah menggeluti bisnis jasa ini sejak tahun 2017, dengan modal awal saat itu Rp10 juta.
-
Bagaimana cara mengatasi pengeluaran yang berlebihan saat libur Lebaran? Apakah pengeluaran meningkat saat mudik atau liburan Lebaran? Entah untuk amplop salam tempel saat Idulfitru, tiket mudik, liburan hingga oleh-oleh. Untuk itu, periksa kembali catatan pengeluaran apakah sudah sesuai dengan yang direncanakan. Jika bisa berhemat, pengeluaran tersebut sebaiknya ditabung atau diinvestasikan sisa dana.
-
Bagaimana cara termudah untuk menggandakan uang? Bagaimana cara termudah untuk menggandakan uang? Letakkan di depan cermin
-
Dimana saja masyarakat dapat menukarkan uang menjelang lebaran? Penukaran uang tersebut dapat dilakukan pada 5.124 titik yang telah ditetapkan BI.
-
Siapa yang mengingatkan BI soal peredaran uang palsu menjelang lebaran? Puteri pun berharap BI bisa menambah dan memperluas lokasi penukaran uang supaya semakin mempermudah masyarakat untuk menjangkaunya. “Tahun ini memang sudah ada penambahan lokasi penukaran dibanding tahun sebelumnya yang masih berjumlah 5.066 titik. Karenanya, kami harap bisa terus diperluas. Terutama pada lokasi strategis yang menjadi pusat aktivitas masyarakat,” ujar Puteri.
-
Kapan acara perjodohan dengan hadiah uang ini akan dilaksanakan? Acara ini dijadwalkan pada bulan Oktober 2024 yang ditujukan bagi kaum muda, berusia 23 hingga 43 tahun, yang tinggal atau bekerja di distrik tersebut.
Jika dilihat berdasarkan profil pekerjaan Hutagaol, modal tersebut cukup besar. Dia merupakan pengemudi ojek online, dan sang istri adalah ibu rumah tangga. Pendapatan harian keduanya tidak menentu.
"(Modal awal) ya dari pinjaman ada, dari hasil tabungan. Pinjaman uang itu kan pasti akan balik karena uangnya memang tidak dibelanjakan barang," kata Hutagaol saat ditemui merdeka.com, Selasa (11/4).
Hutagaol menganggap bisnis seperti ini bukan sebagai bisnis yang menjanjikan. Sebab, tren penukaran uang receh yang dia rasakan saat ini tidak cukup tinggi. Terlebih, bisnis ini hanya bisnis musiman. Dan memanfaatkan momen, untuk meraih cuan, bagi Hutagaol, bukan tindakan terlarang.
"Cuma keuntungan 10 persen, dan ini musiman, enggak bisa dibilang menjanjikan juga, tapi cukup buat tambahan harian," ucapnya.
Dalam sehari, pendapatan Hutagaol dan istri bervariasi. Dia enggan menyampaikan keuntungan dalam sehari dari bisnis ini. Hutagaol menukar uang receh di Kota, Jakarta, Barat. Di sana, sudah ada koordinator langganan yang mengakomodir para pelaku bisnis dadakan seperti Hutagaol.
"Kalau (tukar) di BI besar minimal Rp30-Rp50 juta," klaim dia.
Bisnis tukar uang receh juga dijadikan sebagai peluang oleh Mince untuk mendapatkan pundi-pundi tambahan jelang lebaran. Modal awal Mince berbisnis ini sekitar Rp20 juta.
Uang tersebut merupakan hasil serabutan menjadi pekerja rumah tangga, berdagang, dan hasil bengkel tambal ban sang suami di Kranji, Kota Bekasi.
Sama seperti Hutagaol, tempat Mince menukar uang receh bukanlah di Bank Indonesia. Ada koordinator yang mengakomodir kebutuhan penukaran uang receh bagi "partai kecil".
"Tukarnya di Kota, nanti ada yang koordinir. Kalau (menukar) di BI saya harus bolak-balik karena ada batas maksimumnya kan? Jadi kita lewat koordinator saja," cerita Mince.
Tarif penukaran uang receh di Mince sebesar 10 persen, artinya jika pelanggan menukar uang receh minimal Rp100.000 maka biaya yang harus dibayar kepada Mince adalah Rp110.000, dan begitu seterusnya.
Tarif 10 persen menurut Mince adalah persentase moderat, mengingat, saat ia menukar uang ke koordinator turut dibebankan tarif 3 persen.
Di hari kedua ia berbisnis, tren penukaran belum meningkat signifikan meski 1, 2 pelanggan sudah ada yang menukar. Berdasarkan pengalaman di tahun-tahun sebelumnya, tren peningkatan uang receh akan tinggi saat H-7 lebaran.
Ibu dari empat orang anak ini menyampaikan, bisnis seperti ini mampu menambal kebutuhan primer keluarganya. Per hari, ia mengatakan keuntungan dari bisnis penukaran uang yaitu Rp100.000.
"Saat puncak mudik bisa sampai Rp500.000 per hari. Tergantung jumlah uang yang ditukar," kata Mince.
Sepanjang pengamatan merdeka.com di Jalan Caman, Kalimalang, Jakarta Timur, pelaku bisnis penukaran uang receh lebih dari 10 lapak. Jarak antar lapak tidak terlalu jauh, berkisar 50 meter hingga 100 meter. Pada kursi plastik tempat menjaja uang receh tertulis "Penukaran Uang Baru", "Tukar Uang Receh Baru".
(mdk/azz)