Per September, Adhi Karya Catatkan Perolehan Kontrak Baru Rp11,3 T
PT Adhi Karya (Persero) Tbk. mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp 11,3 triliun hingga September 2021. Capaian ini meningkat sebesar 82,3 persen dari periode kuartal III tahun lalu.
PT Adhi Karya (Persero) Tbk. mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp 11,3 triliun hingga September 2021. Capaian ini meningkat sebesar 82,3 persen dari periode kuartal III tahun lalu.
Diketahui, nilai kontrak hingga kuartal III 2020, Adhi mencatatkan sebesar Rp 6,2 triliun. Nilai kontrak ini merupakan gabungan dari seluruh kontrak yang ada dari berbagai lini bisnis yang ADHI miliki.
-
Di mana Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Siapa Serda Adhini? Serda Adhini telah menunjukkan keberaniannya dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapinya. Ia telah menjalani pendidikan khusus pramugari RI 1 di Garuda Indonesia Training Center selama 3 bulan Prestasinya di dunia pertahanan dan keamanan negara telah mendapat banyak pujian dari netizen.
-
Kenapa Pak Adna setia menjadi nasabah BRI? Sementara itu, Adna mengaku setia menjadi nasabah BRI karena ia terbantu dengan berbagai layanan yang disediakan bank BUMN tersebut.
-
Mengapa Adi Suryanto meninggal? Ia wafat pada usia 54 tahun.
-
Siapa sosok Buya Haji Ahmad Rasyid? Nama Buya Haji Ahmad Rasyid Sutan Mansur atau dikenal dengan A.R. Sutan Mansur menjadi salah satu tokoh berpengaruh di Indonesia. Beliau merupakan salah satu tokoh besar Muhammadiyah di Minang dan berkecimpung di dunia politik semasa perjuangan kemerdekaan.
"Kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru pada kuartal ketiga tahun 2021, meliputi lini bisnis Konstruksi sebesar 91 persen, Properti sebesar 8 persen, dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya," tulis Adhi Karya, Kamis (14/10).
Selain lini bisnis, kontrak ini juga meliputi berbagai tipe pekerjaan yang terdiri dari proyek gedung sebesar 27 persen, jalan dan jembatan sebesar 32 persen, proyek infrastruktur lainnya seperti pembuatan bendungan, bandara, jalur kereta api, dan proyek energi, serta proyek lainnya sebesar 41 persen.
Sumber Dana
Sementara itu, berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru yang bersumber dari Pemerintah sebesar 34 persen, sumber dari BUMN dan BUMD sebesar 10 persen, sementara proyek kepemilikan swasta atau lainnya sebesar 56 persen.
Untuk rencana perolehan kontrak baru pada kuartal keempat tahun 2021, ADHI saat ini tengah mengikuti proses tender untuk beberapa proyek perkeretaapian, proyek infrastruktur, proyek gedung, serta proyek lainnya.
"Dengan proses tender tersebut, tahun ini ADHI masih optimis untuk dapat memperoleh peningkatan capaian kontrak sebesar 20-25 persen dibandingkan tahun sebelumnya," tulis keterangan resmi yang diterima.
Reporter: Arief Rahman
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)