Perajin: Banyak negara tertarik produksi batik
"Silakan saja mereka membuat batik. Tapi satu perbedaannya, Indonesia kaya sumber daya manusia."
Banyak negara dinilai tertarik untuk memproduksi batik, yang diakui UNESCO sebagai bagian dari budaya Indonesia. Salah satunya negara jiran, Malaysia.
"Silakan saja mereka membuat batik. Tapi satu perbedaannya, Indonesia kaya sumber daya manusia," kata Perajin Batik Mustar Sidiq saat meluncurkan buku bertajuk: Panduan Teknik Batik Tulis, di Jakarta Convention Center, Kamis (21/4).
-
Apa itu batik encim? Batik encim merupakan batik yang telah mendapat pengaruh dari kebudayaan Tiongkok.
-
Di mana batik encim berasal? Pekalongan adalah kota di pesisir utara Pulau Jawa yang pada zaman dahulu dijadikan sebagai pelabuhan besar untuk disinggahi oleh kapal-kapal dari berbagai penjuru dunia seperti Cina, Arab, dan Eropa.
-
Kapan motif batik kawung diciptakan? Mengutip iwarebatik.org, motif kawung diciptakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo, Raja Mataram Islam (1593-1645).
-
Siapa yang berhasil menjual produk batik ke Malaysia, Singapura, dan Taiwan? Seiring perkembangan bisnisnya bersama Shopee, Dini berhasil menjual produknya hingga ke Malaysia, Singapura, dan Taiwan.
-
Apa itu batik kawung? Batik kawung termasuk jenis batik populer yang unik dan menarik. Batik adalah seni tradisional yang menjadi salah satu warisan budaya bangsa. Baju batik, dengan corak dan warnanya yang khas, tidak hanya sekadar pakaian tradisional, tetapi juga menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakat Indonesia.
-
Bagaimana Mbok Mase merekrut perajin batik? Ketika berkecimpung dalam dunia usaha batik, Mbok Mase juga berperan dalam merekrut para perajin batik. Dalam merekrut perajin, ia banyak mengambil warga Kampung Laweyan.
Diakui Mustar, dirinya pernah ditawari membantik di Malaysia dengan bayaran Rp 50 juta. Namun, pria kelahiran 10 Agustus 1982 menolak lantaran ingin melestarikan kebudayaan Tanah Air.
"Saya dikasih kertas bermaterai oleh orang Malaysia, lalu saya konsultasikan dengan teman," katanya.
"Dia bilang kalau saya menyetujui itu, maka saya akan jadi warga negara Malaysia. Karena dalam surat itu syaratnya saya harus jadi warga negara sana selama lima tahun."
Dalam dokumen kontrak itu, Mustar juga diminta membawa 20 perajin batik dari Pekalongan. "Karena disana tidak ada sumber daya manusia."
Terkait buku yang ditulisnya, Mustar mengatakan ingin membagi ilmu membatik. Buku itu berisi berbagai resep pewarnaan batik.
"Saya hanya menjual seharga Rp 350 ribu per buku. Padahal di luar sana bisa mencapai Rp 5 juta per buku."
Laporan: Firdamsyah Ramadhan
Baca juga:
Biaya pelatihan membatik bisa sampai Rp 30 juta
Istri wali kota Depok grogi saat membatik di hadapan warganya
Batik tulis Cirebon seharga DP rumah ini laris manis di Jepang
Menengok kampung batik tulis di Tegalrejo
Bikin batik sendiri, 2.500 siswa di Bandung raih rekor MURI
Mengunjungi dapur produksi Centra Batik Tulis Trusmi di Cirebon