Perang Dagang AS-China Memanas, BEI Waspada Dana Asing Kabur dari RI
Panasnya tensi perang dagang AS-China merupakan sentimen global yang tak dapat dihindari sehingga cukup menimbulkan kecemasan bagi investor.
Memanasnya perang dagang antara Amerika Serikat (AS)-China berdampak pada iklim investasi di bursa saham. Salah satunya ialah keluarnya dana asing (capital outflow) dari pasar modal.
"Masih banyakan yang outflow. Tetapi normal, maksudnya masih bisa kita mentolerir outflow itu. Tapi memang masih banyak outflow, lebih banyak yang jual dari pada yang beli," tutur Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI Laksono Widodo di Jakarta, Senin (20/5).
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Apa penyebab naik turunnya harga saham? Prinsip Ekonomi Dasar: Hubungan antara Penawaran dan Permintaan Saat banyak orang mencari suatu barang, stoknya akan terbatas sehingga harganya cenderung akan naik.
-
Di mana 'uang perahu' sering terjadi? Didapati salah satu calon membayar Rp 5 miliar kepada partai politik untuk dapat dicalonkan sebagai wakil rakyat dari partai tersebut.
-
Bagaimana Indah Permatasari berbelanja di pasar? Indah bangun pagi untuk pergi berbelanja di pasar tradisional yang ditujunya.
-
Apa yang dimaksud dengan Reksa Dana Pasar Uang? Reksa Dana Pasar Uang adalah produk investasi dengan portofolio instrumen aset jangka pendek, bertujuan menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal. Risiko rendah-sedang dengan return rata-rata 3% - 4% pa dalam tenor 1-2 tahun.
Namun demikian, otoritas bursa tetap akan mengamati berbagai sentimen yang akan mempengaruhi kinerja indeks ke depannya.
"Oh kita tetap mewaspadai, tapi apakah ini menjadi kejadian luar biasa yang membuat kami melakukan tindakan luar biasa, saya rasa belum," ujarnya.
Dia pun menjelaskan, panasnya tensi perang dagang AS-China merupakan sentimen global yang tak dapat dihindari sehingga cukup menimbulkan kecemasan bagi investor.
"Tetap menimbulkan semacam kekhawatiran dan juga enggak bisa dihindari bahwa kenyataannya perang dagang masih menjadi headline dimana-mana. Kalau Amerika masih batuk-batuk, maka seluruh dunia kena, termasuk Indonesia. Jadi penyebabnya itu," kata dia.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Ada Perang Dagang, Ekonomi Dunia Diprediksi Tetap Sehat Walau Tumbuh Melambat
5 Fakta Baru di Balik Lanjutan Perang Dagang dan Dampaknya Pada Ekonomi Indonesia
Perang Dagang AS-China Memanas, Indonesia Didorong Cari Pasar Ekspor Baru
Dana Asing Kabur dari RI Akibat Perang Dagang Capai Rp11,3 Triliun
Pengusaha Batubara RI Jalin Kerjasama Antisipasi Kebijakan China
Pertumbuhan Ekonomi Meleset dari Target, BI Sebut Dampak Perang Dagang