Percantik 5 bandara, Angkasa Pura I cari uang Rp 3 T lewat obligasi
Penerbitan obligasi dan sukuk ijarah ini merupakan bagian dari pendanaan eksternal yang diperkirakan mencapai RP 25 triliun sampai dengan 2020 mendatang.
PT Angkasa Pura I mencatatkan obligasi I dengan nilai mencapai Rp 2,5 triliun dan sukuk ijarah I senilai Rp 500 miliar. Dana ini akan digunakan untuk mengembangkan lima bandara kelolaan Angkasa Pura I.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Danang S. Baskoro mengatakan, penerbitan obligasi dan sukuk ijarah ini merupakan bagian dari pendanaan eksternal yang diperkirakan mencapai RP 25 triliun sampai dengan 2020 mendatang.
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa yang unik dari gang permukiman padat penduduk di Bandung ini? Walaupun berukuran hanya selebar badan, kondisi gang padat penduduk di Kota Bandung ini amat bersih dan rapi
-
Di mana letak Pura Agung Jati Pramana? Pura Agung Jati Pramana terletak di Jalan Bali nomor 4, Merbau Asih, Kota Cirebon, dan jadi salah satu lokasi religi yang unik.
-
Di mana Taman Balai Kota Bandung terletak? Taman Balai Kota Bandung sendiri sering dianggap sebagai taman tertua di Kota Bandung. Bahkan, kehadirannya sudah lebih dulu ada sebelum Bandung menjadi gemeente alias Kotapraja.
-
Di mana asal muasal pelat nomor D di Bandung? Sehingga dapat disimpulkan bahwa Pelat nomor D berasal dari tim pasukan Inggris berkode huruf D yang pernah menguasai daerah ibu kota Priangan.
-
Di mana tempat terdingin di Bumi berada? Tempat Terdingin di Muka Bumi Secara umum, suhu rata-rata Bumi bervariasi mulai dari minus 25 derajat Celcius sampai 45 derajat Celcius. Sebagai perbandingan, suhu di siang hari di Merkurius bisa mencapai 430 derajat Celcius, sedangkan pada malam hari merosot menjadi minus 180 derajat Celcius. Suhu di tempat ini bisa mencapai minus 98 derajat Celcius.
"Pendanaan eksternal ini diperlukan oleh Angkasa Pura I untuk pembangunan dan pengembangan lima bandara, yaitu Bandara Ahmad Yani Semarang yang membutuhkan investasi RP 2,1 triliun dan ditargetkan 2018, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin (Rp 2,3 triliun/2019), Bandara Baru Yogyakarta (Rp 9,3 triliun/2020), Terminal 3 Bandara Juanda Surabaya (Rp 9,1 triliun/2020), dan Bandara Sultan Hasanudin Makassar (Rp 3,6 triliun/2020), serta investasi rutin," jelas Danang dalam konferensi pers "Pencatatan Obligasi I dan Sukuk Ijarah I Angkasa Pura I" di Gedung Bursa Efek, Jakarta Pusat, Senin (28/11).
Menurut Danang, pembangunan dan pengembangan bandara tersebut sangat mendesak dilakukan karena sudah kekurangan kapasitas. Sehingga perlu terus ditingkatkan segi pelayanannya.
"Pembangunan dan pengembangan bandara ini akan meningkatkan kualitas layanan, kepuasan pengguna jasa bandara, serta untuk mengimbangi laju pertumbuhan penumpang pesawat udara yang pada akhirnya akan mendorong peningkatan kinerja operasional dan finansial perusahaan," ujarnya.
Obligasi dan sukuk ijarah sendiri diterbitkan dalam tiga seri, yakni Seri A dengan tenor 5 tahun, Seri B dengan tenor 7 tahun dan Seri C dengan tenor 10 tahun. Seri A dengan bunga tetap 8,10 persen per tahun, Seri B dengan bunga tetap 8,40 persen per tahun dan Seri C dengan bunga tetap 8,55 persen per tahun.
Dalam aksi korporasi ini, Angkasa Pura I telah menunjuk Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Bahana Sekuritas, dan BCA sekuritas sebagai penjamin pelaksana dan Bank Mega sebagai wali amanat.
Selain itu, Direktur Keuangan dan TI Angkasa Pura I, Nivrihandri berjanji akan mengoptimalkan sumber dana eksternal dari penerbitan obligasi dan sukuk serta pinjaman dari lembaga keuangan bank dan non bank untuk belanja modal.
Baca juga:
Bandara Sepinggan tergenang air, Angkasa Pura I bilang cuma becek
1 November, AP I naikkan airport tax Bandara Adi Soemarmo dan Juanda
Menteri Rini copot Wimbo Hardjito dan angkat Baskoro jadi Dirut AP I
Dinilai tak transparan soal tender Bandara Ahmad Yani, ini kata AP I
AP I dinilai tak transparan dalam lelang terminal Bandara Ahmad Yani