Peringkat ekonomi Indonesia naik tapi tak bawa kesejahteraan
Indonesia saat ini peringkat 10 ekonomi terbesar dunia versi Bank Dunia.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat ini membanggakan peringkat ekonomi Indonesia yang masuk 10 besar ekonomi terbesar dunia berdasarkan Gross Domestic Product (GDP) versi World Bank atau Bank Dunia. Peringkat Indonesia terus naik dari peringkat 16 tahun 2013, kini Indonesia sudah di peringkat 10.
Indonesia saat ini berada di bawah Amerika Serikat, Republik Rakyat Tiongkok, India, Jepang, Jerman, Rusia, Brasil, Prancis dan Inggris.
"World Bank sudah menetapkan peringkat ekonomi sedunia berdasarkan GDP dan purchasing power parity (tingkat daya beli). Indonesia ditetapkan sebagai ekonomi nomor 10 di dunia," ucap SBY.
Namun demikian, Pengamat Ekonomi dari INDEF Enny Sri Hartati menyebut peringkat ekonomi berdasarkan GDP ini tidak membawa kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia. Pasalnya produk yang dihasilkan Indonesia saat ini mayoritas dikuasai oleh asing. Sialnya, perhitungan peringkat ekonomi berdasarkan GDP adalah perhitungan atas produk yang dihasilkan oleh sebuah negara.
"GDP itu tidak bisa mencerminkan kesejahteraan masyarakat. Nilai GDP beda beda antar negara dan pengukuran beda beda. GDP hanya produk yang dihasilkan dari wilayah Indonesia, apakah produk yang dihasilkan produk buatan orang Indonesia atau tidak. Pertanyaannya itu produk Indonesia atau bukan?, kalau tidak sama saja tidak membawa kesejahteraan," ucap Enny ketika dihubungi merdeka.com di Jakarta, Minggu (4/5) malam.
Kenaikan peringkat ekonomi ini juga hanya akan menimbulkan ketimpangan ekonomi di masyarakat. Kenaikan peringkat hanya bermanfaat untuk masyarakat ekonomi atas yang mempunyai modal besar. Sektor ekonomi yang tumbuh hanya sektor padat modal, sedangkan sektor padat karya terus mengalami kesulitan.
"Jadi boro boro untuk kesejahteraan, justru ini menghasilkan ketimpangan ekonomi yang luar biasa. Sektor ekonomi yang tumbuh hanya padat modal. Pertumbuhan kapitalnya lebih besar dari sektor menengah yang padat tenaga kerja. Jadi yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin," tegasnya.
Selain itu, kebijakan pemerintah yang membela kapitalis juga disebut membuat produk Indonesia tertekan. Ini terbukti dari tingginya suku bunga acuan yang memicu tingginya suku bunga kredit. Tingginya suku bunga disebut sebagai strategi pemerintah untuk memanggil dana asing agar terus masuk ke Indonesia.
"Kebijakan ekonomi meminggirkan sektor ril, yang selalu minati dan dibela sektor kapitalis. Orang kapitalis masuk karena suku bunga naik engga karuan. Padahal sektor UMKM mati karena suku bunga kredit double digit sekarang. Kredit saja ada yang 15 persen," tutupnya.
-
Bagaimana cara Partai Nasional Indonesia (PNI) menjalankan politik ekonominya? PNI adalah partai yang fokus di dalam pemerintahan dengan menjunjung tinggi nasionalisme dan politik ekonomi bersifat nasionalis.
-
Kenapa SBY memberi lukisan kepada Prabowo? "Ini Pak Prabowo keyakinan saya atas pemipin kita mendatang, atas harapan saya, dan juga doa kita semua agar Pak Prabowo kokoh kuat seperti batu karang ini memajukan Indonesia, meningkatkan kesejahteraan rakyat, menegakkan hukum dan keadilan, dan tugas-tugas lain yang diemban oleh beliau nanti. Semoga berkenan," imbuh SBY.
-
Kapan SBY memberikan lukisan kepada Prabowo? Lukisan tersebut diberikan, saat acara buka bersama seluruh jajaran Partai Demokrat, di Kawasan Jakarta Selatan, Rabu (27/3).
-
Kenapa Presiden Sukarno merasa kesulitan keuangan? "Adakah seorang kepala negara lain yang melarat seperti aku hingga sering meminjam uang dari ajudan?' kata Sukarno. "Dalam hal keuangan aku tidak mencapai banyak kemajuan sejak zaman Bandung," tambahnya.
-
Bagaimana kondisi ekonomi Indonesia di era Soekarno? Dalam buku berjudul 'Jakarta 1950-1970', seorang dokter bernama Firman Lubis mengutarakan kondisi ekonomi Indonesia saat itu amat kacau. "Inflasi melangit dan menyebabkan nilai rupiah merosot tajam dalam waktu yang relatif singkat. Sebagai gambaran, ongkos naik bus umum yang pada tahun 1962 masih Rp1 berubah menjadi Rp1000 pada tahun 65,"
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
Baca juga:
Mendag: Bahan kimia dan otomotif akan jadi tren ekspor ke depan
OJK prihatin pasar modal Indonesia keok dari Malaysia
BI khawatir surplus neraca perdagangan kuartal I hanya sementara
Ekonom prediksi pertumbuhan kuartal I 2014 5,4 persen
Indonesia harusnya masuk 4 negara ekonomi terbesar dunia