Permurah harga barang, pemerintah ingin buat jembatan udara
Tujuan dari program ini ialah membuka akses barang di daerah terpencil seperti pegunungan.
Pemerintah berencana memperkuat proyek tol laut dengan membuat program jembatan udara. Tujuan dari program ini ialah membuka akses barang di daerah terpencil seperti pegunungan.
Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli, mengatakan program ini sebagai upaya memperkuat rantai distribusi. Dia berharap murahnya harga barang bisa mencapai di daerah terpencil.
-
Bagaimana kapal Romawi itu diangkat dari dasar laut? Setelah fase awal penggalian dan dokumentasi fotografi situs, pekerjaan dimulai untuk mengamankan bangkai kapal ini. Badan kapal dilindungi dengan jaring dan kain, dan struktur logam didirikan di sekitar badan kapal, memungkinkan kapal ini diangkat secara bersatu.
-
Kapan kapal Romawi ini ditemukan? Di lepas pantai Misiliscemi, Sisilia, Italia, sebuah kapal kuno Romawi yang sudah tenggelam berhasil diangkat dari dasar laut setelah ditemukan pada Juli 2020.
-
Apa yang ditemukan di dasar laut lepas pantai Kumluca? Sejak 2019, proyek penggalian yang dipimpin Profesor Hakan Öniz dari Fakultas Seni Rupa Universitas Akdeniz menjelajahi dasar laut di lepas pantai Kumluca di provinsi selatan Turki, Antalya. Dilansir Heritage Daily, proyek penggalian ini menemukan bangkai kapal di kedalaman 50 meter, yang membawa muatan batangan bantal tembaga yang diyakini berasal dari Pegunungan Troodos di Siprus.
-
Apa yang ditemukan penyelam di bawah laut? Sisa-sisa kota ini ditemukan penyelam di bawah laut.
-
Kapan bangkai kapal SS Tobol ditemukan? Sebuah kapal tua bekas Perang Dunia 1 ditemukan di lepas pantai timur laut Skotlandia pada Agustus 2024.
-
Mengapa Rizal Ramli dijuluki "Rajawali Ngepret"? Masyarakat Indonesia pasti mengenal Rizal Ramli sebagai Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya. Namun, banyak juga yang mengenal Rizal Ramli sebagai sosok yang kritis terhadap sesuatu yang dianggapnya tidak berpihak pada kepentingan bangsa dan negara, sehingga dia mendapat julukan baru "Rajawali Ngepret".
"Istilahnya tol laut ini berhasil menurunkan kebutuhan pokok di pelabuhan, tapi untuk mencapai pegunungan di Papua itu perlu jembatan udara logistik. Ini akan dirancang. Memang kita perlu subsidi supaya harganya turun," ujarnya saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Senin (30/5).
Menko Rizal menambahkan, rencana ini bukan tanpa konsekuensi. Sebab, operator pelayaran akan tersaingi. Maka dari itu, sebagai solusi pemerintah meminta Pelni mendesain kapal tidak besar, di mana cukup untuk mengangkut 1.000 penumpang.
Selain itu, Pelni diminta merancang kapal multifungsi dalam arti juga bisa mengangkut kontainer termasuk cold storage, dan lain sebagainya.
Terakhir, Pelni diminta membangun kapal berbahan bakar minyak dan gas. "Dual fuel bisa pakai marine fuel (BBM) bisa pakai gas sehingga lebih efisien," jelasnya.
Baca juga:
Menko Rizal klaim harga barang Indonesia Timur sudah makin murah
Rizal Ramli: Rakyat Maluku harus berperan di Blok Masela
Gaet minat turis, Sail Karimata bakal dibalut perlombaan unik
Menko Rizal ingin masyarakat pesisir sejahtera lewat Sail Karimata
Rizal Ramli: Pejabat daerah gagal majukan Danau Toba bunuh diri saja
Ini jurus Rizal Ramli agar investasi mengalir ke Indonesia
Tour de Flores diharapkan genjot kunjungan wisata Labuan Bajo